Petugas pengatur lalu lintas juga harus memiliki kemampuan dasar dalam memahami pola lalu lintas yang terjadi di suatu area. Ini penting agar petugas dapat mengatur lalu lintas dengan tepat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Kemampuan tersebut juga harus diimbangi dengan kemampuan adaptasi yang tinggi, karena pola lalu lintas yang terjadi bisa saja berubah sesuai dengan waktu dan kondisi.
Selain itu, kemampuan fisik yang memadai juga dibutuhkan. Petugas harus mampu bekerja dengan cepat dan tepat sesuai dengan instruksi yang diberikan, serta mampu bertahan dalam kondisi yang cukup melelahkan selama bekerja. Petugas juga harus memiliki kemampuan penglihatan dan pendengaran yang baik, serta mampu bekerja dalam cuaca yang ekstrim.
Untuk meningkatkan kinerja petugas pengatur lalu lintas, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Memberikan pelatihan yang berkualitas kepada petugas.
Pelatihan ini bertujuan agar petugas memahami cara mengelola lalu lintas yang baik dan tepat. Selain itu, pelatihan juga dapat meningkatkan kemampuan petugas dalam menangani situasi yang kompleks di jalan raya. Pelatihan juga dapat meningkatkan kebugaran petugas sehingga memiliki kondisi fisik yang prima dan mampu bekerja dengan baik.
Memperhatikan kondisi fisik dan mental petugas.
Seorang petugas yang sehat secara fisik dan mental pasti akan lebih mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Oleh karena itu, Dinas Perhubungan perlu memperhatikan pola makan, istirahat, dan jadwal kerja yang sehat bagi petugas. Selain itu, Dinas Perhubungan juga harus menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai bagi petugas.
Memberikan insentif yang layak bagi petugas.
Insentif merupakan salah satu cara yang dapat meningkatkan motivasi petugas dalam menjalankan tugasnya. Dinas Perhubungan dapat memberikan insentif berupa uang, barang, atau jasa bagi petugas yang berprestasi dalam menjalankan tugasnya.
Menyediakan alat dan peralatan yang sesuai.
Petugas pengatur lalu lintas harus memiliki alat dan peralatan yang sesuai agar dapat bekerja dengan efisien. Misalnya, memberikan jas hujan yang cukup untuk menghindari kehujanan, atau memberikan bantuan seperti tongkat untuk membantu petugas dalam mengatur lalu lintas di tempat yang gelap.
Menyediakan sarana transportasi yang memadai.
Petugas pengatur lalu lintas harus dapat mengakses lokasi yang dibutuhkan dengan cepat dan mudah. Dengan demikian, perlu disediakan sarana transportasi yang memadai seperti mobil atau sepeda motor yang dapat digunakan untuk bekerja.
Membina hubungan yang baik dengan masyarakat.
Petugas pengatur lalu lintas harus memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar, terutama dengan para pengemudi. Hal ini akan membantu petugas pengatur lalu lintas dalam mengatur lalu lintas dengan lebih efektif, karena pengemudi akan lebih mudah menerima instruksi dari petugas pengatur lalu lintas yang memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat.
Memberikan rotasi tugas agar petugas tidak merasa jenuh.
Dinas Perhubungan dapat memberikan rotasi tugas bagi para petugas. Petugas yang telah ditempatkan di satu lokasi dalam waktu tertentu, dapat dipindahkan ke lokasi lain. Dengan demikian, petugas tidak merasa jenuh dengan tugas yang sama setiap hari.
Memberikan motivasi dan reward.
Bagi petugas pengatur lalu lintas yang berkinerja baik. Motivasi dapat berupa penghargaan atau reward yang diberikan kepada petugas pengatur lalu lintas yang berkinerja baik. Ini akan memberikan semangat bagi petugas pengatur lalu lintas untuk terus berusaha dan meningkatkan kinerjanya.