Diikutinya gelombang kecil itu. Dengan tatapan. Lalu didapatinya sosok. Perempuan dan lelaki. Keduanya tertawa. Bahagia. Dengan lengan-lengan kecil yang selalu melingkar di atas bahu lelaki itu. Dan pandangan yang hangat, menyatu dengan pelukan. Mereka terbawa arus. Pelan. Dan menari di atas bulir-bulir ombak, yang asin. Lalu keduanya menghilang.
Lelaki di garis pantai. Masih tetap mematung. Menjadi tiang penyangga cahaya. Siang itu.
Sembilan pulih hari. Itulah ukuran waktu yang telah membawanya ke pantai itu.
Di atas sebuah pulau kecil...
Sumba, 060418
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H