Mohon tunggu...
BagusWic
BagusWic Mohon Tunggu... Menyalin pikiran ke dalam kata-kata. -

Menyusun larik-larik kata untuk membuat jalan baru. Yang mungkin asing dilalui saat tersedia arus kuat dan nyaman jika mengalir di dalamnya. Tapi jalur kecil ini akan selalu terbuka. Kapanpun. Saat engkau membutuhkan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sembilan Puluh Hari

6 April 2018   11:07 Diperbarui: 6 April 2018   11:21 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diikutinya gelombang kecil itu. Dengan tatapan. Lalu didapatinya sosok. Perempuan dan lelaki. Keduanya tertawa. Bahagia. Dengan lengan-lengan kecil yang selalu melingkar di atas bahu lelaki itu. Dan pandangan yang hangat, menyatu dengan pelukan. Mereka terbawa arus. Pelan. Dan menari di atas bulir-bulir ombak, yang asin. Lalu keduanya menghilang.

Lelaki di garis pantai. Masih tetap mematung. Menjadi tiang penyangga cahaya. Siang itu.

Sembilan pulih hari. Itulah ukuran waktu yang telah membawanya ke pantai itu.

Di atas sebuah pulau kecil...

Sumba, 060418

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun