Langit yang lembut. Warna-warna biru pastel tersaput semburat ungu. Menggantung dalam sudut hatiku;Â
Berita dari angin sore ini, membawakan namamu. Yang kemarin pagi telah kau hapus;Â
Aku ingat;
'Suatu saat nanti akan kita namai sudut-sudut taman kita'-- katamu;
Kau tunjuk anyelir -- dan kau akan memanggilnya 'Brea';Â
Menurutmu, dia akan tumbuh jadi bunga yang cantik yang selembut embun;
Pada batu-batu di sana, kau selipkan seikat rumput;
'Mereka akan membawakanmu hijau yang ramah'--bisikmu pada batu itu;
Jemarimu tak henti mengelus ramah kelopak bunga-bunga daun;Â
Setiap pagi, dan membuatnya tabah menghabiskan terik;
Hari semakin senja--dan simpang itu masih tetap sunyi;