Mohon tunggu...
Bagus Tri Sasongko
Bagus Tri Sasongko Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

suka mendengar musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah dan Tujuan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU)

1 November 2023   20:24 Diperbarui: 1 November 2023   20:27 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berdiri

Muhammadiyah didirikan pada 18 November 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan di Yogyakarta, Indonesia. Organisasi ini bertujuan untuk memajukan pendidikan, kesehatan, dan kehidupan umat Islam. Pendirian Muhammadiyah terinspirasi oleh keprihatinan akan kondisi umat Islam pada waktu itu yang mengalami ketertinggalan dalam bidang pendidikan dan kesehatan.

Nahdlatul Ulama (NU) didirikan pada 31 Januari 1926 oleh sejumlah ulama terkemuka pada masa itu, dipelopori oleh KH. Hasyim Asy'ari di Jombang, Jawa Timur, Indonesia. NU berdiri sebagai tanggapan terhadap kebutuhan untuk menjaga ajaran Islam yang kental dengan nilai-nilai tradisional sambil melawan kolonialisme yang terjadi saat itu.

Tujuan & Prinsip

Muhammadiyah

Tujuan :

  • Memajukan pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan sosial ekonomi umat.
  • Mengedepankan pendidikan modern yang inklusif, merangkul ilmu pengetahuan barat, tanpa menghilangkan nilai-nilai agama.

Prinsip :

  • Menekankan pendidikan dan kesehatan sebagai kunci untuk meningkatkan kualitas hidup umat Islam.
  • Menyediakan pendidikan yang seimbang antara nilai-nilai Islam dengan pengetahuan modern.
  • Mempromosikan nilai-nilai moderat dan toleran dalam praktik keagamaan dan kegiatan sosialnya.

Nahdlatul Ulama (NU):

Tujuan :

  • Memelihara ajaran Islam yang kental dengan nilai-nilai tradisional serta mengembangkan pesantren sebagai basis pendidikan Islam.
  • Mempertahankan keberadaan dan kesalehan sosial umat, menjaga nilai-nilai tradisional agama dan kebudayaan pesantren.

Prinsip :

  • Menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan tradisional, menjaga ke-Islaman yang kental dengan budaya pesantren.
  • Menghadirkan Islam yang konservatif, menekankan pentingnya pesantren sebagai pusat pendidikan tradisional Islam.
  • Memiliki peran politik yang kuat, terutama dalam pembelaan kepentingan umat Islam di Indonesia.

Kedua organisasi ini, meskipun berbeda dalam fokus dan prinsip, keduanya memiliki tujuan mulia dalam melayani umat dan masyarakat serta telah berperan penting dalam sejarah, pendidikan, kesehatan, dan kegiatan sosial di Indonesia.

Perkembangan di Indonesia

Muhammadiyah maupun Nahdlatul Ulama (NU) memiliki peran yang signifikan dalam sejarah, budaya, agama, dan sosial di Indonesia. Berikut adalah beberapa poin terkait perkembangan keduanya di Indonesia:

Perkembangan Muhammadiyah:

Pendidikan:

Muhammadiyah telah memiliki dampak besar dalam bidang pendidikan di Indonesia. Mereka mendirikan sekolah-sekolah modern, perguruan tinggi, serta berbagai lembaga pendidikan lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kesehatan dan Sosial:

Muhammadiyah juga memiliki dampak yang signifikan dalam bidang kesehatan. Mereka mendirikan rumah sakit, pusat kesehatan, dan lembaga sosial lainnya untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat.

Peran Sosial:

Selain pendidikan dan kesehatan, Muhammadiyah aktif dalam berbagai kegiatan sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Perkembangan Nahdlatul Ulama (NU):

Pesantren:

NU dikenal dengan jaringan pesantren yang luas di seluruh Indonesia. Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam yang memiliki pengaruh yang besar dalam mempertahankan ajaran Islam tradisional.

Politik:

NU memiliki peran politik yang signifikan di Indonesia. Partai politik terkemuka di Indonesia, seperti Partai NU, berakar dari organisasi NU, dan NU sering terlibat dalam politik Indonesia.

Keberagaman dan Toleransi:

NU mempromosikan keberagaman dan toleransi antar umat beragama. Mereka mendukung Islam moderat dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia.

Kesimpulan

Kedua organisasi ini, meskipun memiliki fokus dan prinsip yang berbeda, keduanya memiliki kontribusi besar dalam pendidikan, kesehatan, serta kegiatan sosial dan politik di Indonesia. Peran dan pengaruh Muhammadiyah dan NU terus berkembang seiring waktu dan tetap menjadi bagian integral dari masyarakat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun