Program Struktur Hybrid atau yang sering dikenal dengan Hybrid Engineer (HE) oleh KKP ( Kementrian Kelautan Dan Perikanan) serta Wetlands daerah pengerjaan Demak, saya rasa tidak efektif dan tidak efisien dalam mengatasi permasalahan abrasi pantai di derah tersebut, struktur yang dibuat dari bambu atau kayu yang ditanam ditanah berlumpur serta bagian tengah diberi ranting tersebut tidak memilki daya yang baik untuk melawan energi gelombang.
Struktur yang dibuat dengan memasukkan ranting-ranting diantara bambu atau kayu sangat tidak efisien karena diperlukan perawatan yang terus menerus, kekuatan kayu semakin menurun karena pengaruh biota tritip yang mengakibatkan kayu menjadi keropos, ditambah dengan daya dorong pasang surut yang membuat kayu secara konstan mendapat tekanan maju mundur, keadaan kayu yang maju mundur secara konstan yang ditanam di substrat berlumpur akan membuat kekuatan tanam kayu berkurang, saat kondisi dimana gelombang besar dan mengahantam struktur hybrid maka akan mengakibatkan lepasnya ranting-ranting dan kayu penopang, ditambah dengan adukan dari gelombang besar mengakibatkan sedimen yang telah terperangkap akan sangat cepat membawa sedimen ke laut, apalagi kalau suplai sedimen dari sungai tidak ada (dilakukan pembendungan sungai)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H