Pemimpin yang terus-menerus belajar, menggali informasi dan rajin mengikuti program pengembangan akan lebih mampu memandu institusi dalam perjalanan peningkatan mutu yang berkelanjutan.
Dalam konteks penguatan SPMI, pengorbanan pribadi pemimpin dapat menjadi indikator kuat dari tingkat komitmen mereka.Â
Pengorbanan dapat berbentuk aneka macam, dapat berupa waktu tambahan untuk memastikan pelaksanaan standar berjalan baik, dukungan penuh terhadap tim yang mengalami keterbatasan /kesulitan, atau bahkan berani mengambil keputusan yang tidak populer demi memastikan tujuan jangka panjang organisasi.Â
Pemimpin yang rela mengorbankan kepentingan /kenyamanan pribadi untuk kepentingan SPMI akan menumbuhkan rasa percaya dan loyalitas dari anggota tim, sehingga memudahkan proses PPEPP berlangsung.
Baca juga: Pernyataan Komitmen dalam Kebijakan SPMI
Penutup
Sebagai penutup, penguatan SPMI tidak dapat dilepaskan dari peran penting komitmen pemimpin.Â
Komitmen ini harus didemonstrasikan oleh segenap pemimpin perguruan tinggi di semua aras (level), baik itu di tingkat universitas, fakultas maupun program studi.
Komitmen pemimpin perguruan tinggi, tidak hanya berupa pernyataan visi, misi dan kebijakan, namun juga harus diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata yang tercermin dalam bentuk tanggungjawab terhadap peningkatan mutu.Â
Komitmen pemimpin akan terlihat dari bagaimana mereka bekerja, belajar, dan berkorban untuk orang lain.
Komitmen pimpinan akan selalu menjadi "kunci utama" untuk memastikan keberhasilan sistem penjaminan mutu internal di perguruan tinggi. Stay Relevant anda Stay Agile!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H