Mohon tunggu...
Bagus Suminar
Bagus Suminar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen UHW Perbanas Surabaya dan Pemerhati Ilmu Manajemen

Ayah dgn 2 anak dan 1 cucu, memiliki hobi menciptakan lagu anak dan pemerhati manajemen mutu pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Perguruan Tinggi, SPMI dan Kekuatan Cinta

21 Agustus 2024   04:51 Diperbarui: 21 Agustus 2024   17:16 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penguatan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di perguruan tinggi membutuhkan komitmen yang mendalam dari seluruh anggota organisasi, baik pimpinan, dosen maupun karyawan. Salah satu aspek penting dalam memperkuat sistem ini adalah bagaimana kita mendekati dan mencintai pekerjaan kita. 

Steve Jobs pernah mengatakan, "The only way to do great work is to love what you do," dan ini sangat relevan dalam konteks penerapan SPMI, terutama melalui implementasi siklus PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan). 

Baca juga: Membangun Komitmen dalam SPMI

Mencintai pekerjaan bukan hanya soal motivasi dan kegairahan kerja, tetapi juga menjadi fondasi yang kuat bagi setiap tahapan siklus PPEPP untuk berjalan secara efektif.

Fase dalam Siklus PPEPP

Manajemen mutu perguruan tinggi sebagaimana diatur dalam Permendikbudristek 53 Tahun 2023, diatur dalam model SPMI. 

Perguruan tinggi diminta untuk melakukan perbaikan secara berkelanjutan (continuous improvement) melalui tahapan siklus PPEPP.

Siklus PPEPP terdiri dari 5 tahap penting yaitu: Penetapan Standar, Pelaksanaan Standar, Evaluasi Penetapan Standar, Pengendalian Pelaksanaan Standar dan Peningkatan Standar.

Dalam fase pertama Penetapan Standar, semangat mencintai pekerjaan membantu para pemimpin, dosen dan staf perguruan tinggi dalam merancang Standar SPMI yang sesuai dengan visi dan misi institusi. 

Jika para pengambil kebijakan memiliki kecintaan yang mendalam terhadap institusi dan pekerjaannya, kebijakan dan standar yang dihasilkan akan lebih visioner, relevan dan realistis. 

Cinta terhadap pekerjaan membuat setiap orang berfokus pada penetapan standar yang tidak hanya memenuhi persyaratan formal, tetapi juga memberi dampak nyata bagi peningkatan kualitas pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun