Mohon tunggu...
Bagus Sukma Pradana Putra
Bagus Sukma Pradana Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Jember.

saya merupakan pelajar atau mahasiswa dari program studi magister pendidikan IPS, Universtias Jember. saya memiliki hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Konflik Masyarakat Korban Bencana Lumpur Lapindo Kabupaten Sidoarjo: Perspekstif Teori Konflik

27 November 2024   14:10 Diperbarui: 27 November 2024   14:14 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Max Weber menekankan pada pluralitas sumber konflik, yang tidak hanya terkait dengan ekonomi, tetapi juga status sosial dan kekuasaan. Dalam konteks lumpur Lapindo, konflik tidak hanya bersifat ekonomi, tetapi juga melibatkan isu- isu status dan hak politik. Weber menekankan pentingnya pemahaman terhadap legitimasi kekuasaan dan bagaimana konflik sering kali terkait dengan perjuangan untuk mendapatkan atau mempertahankan status sosial.

Dalam kasus ini, masyarakat yang terdampak lumpur Lapindo mengalami degradasi status sosial karena kehilangan tanah, rumah, dan mata pencaharian. Konflik ini memperlihatkan bagaimana masyarakat berjuang tidak hanya untuk kompensasi material, tetapi juga untuk memulihkan harga diri dan posisi sosial mereka dalam masyarakat yang lebih luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun