Max Weber menekankan pada pluralitas sumber konflik, yang tidak hanya terkait dengan ekonomi, tetapi juga status sosial dan kekuasaan. Dalam konteks lumpur Lapindo, konflik tidak hanya bersifat ekonomi, tetapi juga melibatkan isu- isu status dan hak politik. Weber menekankan pentingnya pemahaman terhadap legitimasi kekuasaan dan bagaimana konflik sering kali terkait dengan perjuangan untuk mendapatkan atau mempertahankan status sosial.
Dalam kasus ini, masyarakat yang terdampak lumpur Lapindo mengalami degradasi status sosial karena kehilangan tanah, rumah, dan mata pencaharian. Konflik ini memperlihatkan bagaimana masyarakat berjuang tidak hanya untuk kompensasi material, tetapi juga untuk memulihkan harga diri dan posisi sosial mereka dalam masyarakat yang lebih luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H