Bicara mengenai pelatihan online (daring) tidak terlepas dari bagaimana proses pelatihan secara offline (luring).Â
Era revolusi industri 4.0 mendorong setiap lini kehidupan untuk bertransformasi menuju era yang serba digital. Tanpa terkecuali pada dunia pelatihan kerja.Â
Salah satu tool untuk bagaimana bertransformasi dari pelatihan offline ke pelatihan online yaitu menggunakan Learning Journey Canvas. Tool ini saya peroleh ketika mengikuti sebuah pelatihan yang diselenggarakan oleh ILO bekerjasama dengan Kemnaker dan Skilvul.com. Tool ini mampu menjembatani bagaimana proses dan aspek-aspek apa saja yang perlu diperhatikan dalam proses transformasi.Â
Untuk memulai belajar dengan tool ini kita harus menyediakan dua lembar canvas dengan pembagian satu lembar untuk pelatihan offline dan lembar kedua untuk pelatihan online. Anda siap? yuk kita mulai belajar
Baca juga: 4 Situs Pelatihan Online Gratis untuk Menambah Skill
Kita mulai dari belajar bagian-bagian yang ada di Learning Journey Canvas ini.
Kita perhatikan bahwa dilembar canvas ini terdiri dari 3 bagian yaitu INPUT, JOURNEY, dan OUTPUT.
>> Input berisi  : Partisipan, Fasilitator, dan Baseline
>> Journey berisi : silabus, metode, lingkungan, peralatan, budget, durasi & frekuensi, evaluasi & monitor, hambatan, dan strategi
>> Output berisi: Output, Outcome, Impact.
Pertama kita mulai dari pelatihan offline terlebih dahulu.Â
a.) Dari ketiga bagian tadi kita mulai dari INPUT yaitu partisipan, fasilitator dan baseline
~~Partisipan : isilah peserta yang akan anda latih contoh: pencari kerja di Kabupaten Bantaeng
~~fasilitator: isilah pelatih/instruktur yang akan melatih pelatihan ini. Bisa juga ditambah dengan kemampuan/keahlian teknis yang dimiliki
~~Baseline: isilah dengan target/tujuan yang diharapkan dari pelatihan ini.
Baca juga: 5 Tips Memilih Tempat Pelatihan Online bagi Peserta Kartu Prakerja
b.) Lanjut pada bagian Journey.
~~silabus: isilah dengan silabus dan kurikulum apa saja yang akan diajarkan kepada peserta pelatihan
~~metode:Â isilah dengan metode apa saja yang anda gunakan pada pelatihan online misalnya: ceramah, diskusi kelompok, demonstrasi dll
~~lingkungan: isilah dengan dimana tempat pelatihan dilaksanakan dan lingkungan yang seperti apa yang diinginkan dalam pelatihan ini., misalnya: workshop, ruang teori, bengkel, ruang praktik, ruang simulasi dll
~~peralatan: isilah dengan peralatan apa saja yang digunakan untuk pelatihan
~~budget: isilah dengan berapa biaya yang dianggarkan untuk pelatihan ini
~~ durasi: berapa lama waktu yang digunakan pada pelatihan ini (bisa dirinci berapa jam perhari atau perminggunya)
~~Â frekuensi: berapa pertemuan tatap muka pelatihan ini dilakukan
~~evaluasi & monitor:Â metode apa yang digunakan dalam melakukan evaluasi & monitoring pelatihan
~~ hambatan:Â hambatan apa saja yang mungkin terjadi selama proses pelatihan offline ini
 dan strategi: strategi apa saja untuk mengatasi hambatan yang terjadi.
c. OUTPUT:Â Output yang ingin dicapai setelah pelatihan ini selesai
d. OUTCOME:Â luaran apa yang diinginkan dapat terwujud setelah pelatihan ini selesai.
e. IMPACT & OBJECTIVE: Dampak dan tujuan dari pelatihan ini seperti apa.
Baca juga: Kemudahan Pelatihan Online bagi Guru di Masa Pandemi
Nah setelah kita mengisi di lembar pelatihan offline mari kita buka lembar selanjutnya untuk pelatihan online.
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/10/12/journey-canvass-jpg-5f8405038ede4831d1633112.jpg?t=o&v=770)
Isinya sama namun aspek yang diinput yaitu aspek-aspek yang berkaitan apabila pelatihan ini diselenggarakan secara online.
Perbedaan yang mencolok disini yaitu pada bagian JOURNEY (Metode, lingkungan, budget, evaluasi & monitor, hambatan dan strategi).
Selamat mencoba!
Terima kasih.
Semoga bermanfaat dan berguna bagi kita.
Bagus Sukma Agung,
Instruktur Ahli Pertama, BLK Bantaeng, Ditjen Binalattas, Kemnaker RI.
bagus.sid@gmail.com