5. Perubahan perilaku umum:
  - Perubahan jadwal atau rutinitas yang tidak dapat dijelaskan
  - Menarik diri dari hubungan biasa
  - Perubahan pola tidur
  - Perubahan tiba-tiba dalam dorongan seksual
Indikasi-indikasi ini tidak selalu berarti adanya perselingkuhan. Namun, jika terjadi beberapa perubahan sekaligus dan berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama, hal ini dapat menjadi alasan untuk membicarakannya secara terbuka dengan pasangan. Komunikasi yang jujur dan terbuka tetap menjadi kunci utama dalam menjaga kesehatan hubungan dan mencegah kesalahpahaman.
Perilaku Defensif dan Gaslighting
Perilaku defensif dan gaslighting memang dapat menjadi prilaku yang sering ditunjukkan ketika pasangan dalam perselingkuhan dalam sebuah hubungan.
1. Perilaku Defensif
  - Pasangan yang berselingkuh sering bersikap defensif ketika diajukan pertanyaan tentang keberadaan atau aktivitas mereka.
  - Mereka mungkin dengan cepat marah atau tersinggung, bahkan untuk pertanyaan sederhana.
  - Perilaku defensif ini muncul karena rasa bersalah dan ketakutan akan ketahuan.
  - Contohnya, pasangan mungkin menolak menjawab pertanyaan atau mengalihkan topik pembicaraan.
2. Gaslighting
  - Gaslighting adalah bentuk manipulasi psikologis di mana pelaku perselingkuhan berusaha membuat pasangannya meragukan persepsi dan ingatan mereka sendiri.
  - Tujuannya adalah untuk menutupi kebohongan dan perselingkuhan dengan membuat korban merasa bahwa mereka 'berlebihan' atau 'gila'.
  - Contoh gaslighting termasuk:
   - Menyangkal kejadian yang benar-benar terjadi
   - Mengklaim bahwa pasangan 'terlalu sensitif' atau 'paranoid'
   - Memutar balikkan fakta untuk menyalahkan korban
3. Hubungan antara Perilaku Defensif, Gaslighting, dan Perselingkuhan
  - Kedua perilaku ini sering digunakan bersamaan oleh pelaku perselingkuhan untuk menutupi jejak mereka.
  - Perilaku defensif digunakan untuk menghindari konfrontasi langsung.
  - Gaslighting digunakan untuk memanipulasi persepsi pasangan tentang realitas.
  - Kombinasi kedua perilaku ini dapat sangat merusak kepercayaan dan kesehatan emosional dalam hubungan.
Peran Intuisi dan Rasa Curiga
Intuisi dan rasa curiga dapat menjadi alat penting dalam mendeteksi kemungkinan perselingkuhan, namun perlu disikapi dengan hati-hati. Berikut beberapa kajian studi terkait hal ini
Kekuatan intuisi
Studi menunjukkan bahwa 85% wanita yang memiliki firasat pasangannya berselingkuh ternyata benar. Intuisi sering digambarkan sebagai pengetahuan tanpa bukti konkret. Orang yang mempercayai intuisi mereka cenderung lebih akurat dalam mendeteksi kebohongan.
Membedakan intuisi dan ketakutan
Intuisi biasanya membawa perasaan tenang dan mendorong tindakan, sementara ketakutan menimbulkan kecemasan dan kelumpuhan. Intuisi lebih bersifat netral secara emosional dan berfokus pada saat ini, sedangkan ketakutan lebih emosional dan berfokus pada masa depan.
Pentingnya bukti objektif
Meskipun intuisi penting, penting juga untuk mencari bukti konkret sebelum membuat tuduhan. Kecurigaan tanpa bukti dapat merusak kepercayaan dalam hubungan. Penting untuk membicarakan kecurigaan dengan pasangan secara terbuka dan jujur. Hindari tuduhan tanpa bukti, namun sampaikan kekhawatiran dengan cara yang konstruktif.