Mohon tunggu...
Bagus Sudewo
Bagus Sudewo Mohon Tunggu... Lainnya - Blog

Gen Z | Contributor Writer Yoursay.id

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Hindari Dampak Buruk Berhutang: Edukasi Keuangan untuk Masyarakat

11 Juli 2024   20:08 Diperbarui: 11 Juli 2024   20:23 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, seorang warga menagih utang Rp 25 juta melalui komentar di Facebook, namun justru dijerat UU ITE dengan tuntutan 2,5 tahun penjara dan denda Rp 750 juta. Ini menunjukkan bagaimana penagihan utang melalui media sosial dapat berujung pada masalah hukum.

Kedua, kasus Afifah Muflichati yang terjerat hutang ratusan juta rupiah dari pinjaman online ilegal. Dia mengalami teror dan pencemaran nama baik melalui pesan yang dikirim ke sekitar 50 kerabat dan rekan kerjanya. Hal ini menggambarkan bagaimana utang dapat merusak reputasi dan hubungan sosial seseorang.

Lalu, kasus di Gresik. Seorang emak-emak melempar mangkuk ke penagih utang dari koperasi, menyebabkan cekcok dan perkelahian. Ini menunjukkan bagaimana penagihan utang memicu konflik fisik dan kekerasan.

Yang paling parah, ada kasus bunuh diri terkait pinjaman online AdaKami. Adanya laporan korban bunuh diri akibat teror penagihan utang yang dilakukan debt collector, bahkan setelah korban meninggal. Ini menggambarkan dampak ekstrim dari tekanan hutang terhadap kesehatan mental.

Kasus-kasus ini menunjukkan bahwa praktik penagihan utang yang tidak etis dapat memiliki dampak serius terhadap hubungan sosial, mulai dari gangguan komunikasi hingga kerusakan permanen pada ikatan keluarga dan pertemanan. 

Strategi untuk Menolak Pinjaman

Strategi bisa dimulai saat awal kita diminta uang oleh peminjam, kita punya hak untuk menolak. Komunikasikan dengan tegas namun sopan, jelaskan situasi keuangan terkait prioritas keuangan Anda saat ini dan dana telah dialokasikan untuk keperluan tertentu. Gunakan alasan umum seperti "dana sudah dialokasikan" atau "sedang ada pengeluaran besar".

Kita bisa menawarkan alternatif solusi seperti Sarankan opsi pinjaman lain seperti KTA dari bank. Jangan jadi orang yang tidak enakkan dan merasa bersalah, ingat bahwa tidak meminjamkan uang bukan berarti Anda orang yang jahat. Fokus pada hal-hal yang bisa kita kontrol, yaitu keputusan keuangan kita sendiri.

Pentingnya Kesadaran dalam Hal Keuangan

Jadikan literasi keuangan sebagai fondasi. Pemahaman dasar tentang konsep keuangan merupakan langkah awal yang krusial. Tanpa literasi keuangan yang memadai, kita rentan terhadap kesalahan pengelolaan keuangan dan eksploitasi finansial.

Keputusan keuangan individu berpotensi memberi dampak pada orang lain. Sadari bahwa keputusan keuangan pribadi dapat berdampak pada lingkungan sosial yang lebih luas. Misalnya, gaya hidup konsumtif yang berlebihan dapat mempengaruhi norma sosial dan tekanan yang membuat orang lain iri.

Literasi keuangan perlu disebarkan minimal pada keluarga dan kerabat. Dorong penetapan tujuan keuangan yang jelas dengan mengajarkan pembuatan rencana anggaran dan pengelolaan pengeluaran. Jangan lupa juga untuk membangun budaya menabung dan investasi. Ajarkan pentingnya menabung sejak usia dini melalui program money parenting. Berikan edukasi pada usia produktif tentang berbagai opsi investasi, termasuk investasi emas.

Akhir kata, upaya meningkatkan kesadaran sosial dalam urusan keuangan dapat menciptakan masyarakat yang lebih resilient, inklusif, dan sejahtera secara finansial. Hal ini bukan hanya bermanfaat bagi individu, tetapi juga berkontribusi pada stabilitas ekonomi dan kohesi sosial yang lebih baik secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun