Netflix telah paripurna menayangkan ajang Physical: 100 pada 21 Februari kemarin. Episode 9 menjadi episode pemungkas program reality show tersebut. Penasaran seperti apa ketegangan laga final Physical: 100?
Babak yang Ditungu-tunggu
Jo Jin Hyeong, Park Jin Yong, Kim Min Cheol, Woo Jin Yong, dan Jung Hae Min kembali dikejutkan oleh suara dari sebuah kornea mata virtual setelah jamuan spesial. Suaranya memang selalu datang tiba-tiba dan seakan ingin kembali memberi 'hukuman fisik' di laga final Physical: 100 yang akan menguras habis kekuatan kelima finalis. Tiba mereka diposisikan dengan formasi segi lima beraturan. Awalnya gelap, tak tahu hukuman apalagi yang harus dilewati. Yang jelas masing-masing dari mereka tahu harus menyingkirkan empat rivalnya.
Durabilitas, Kunci Laga Final Physical: 100
Jo Jin Hyeong, peserta yang paling dikenali penonton, sejak awal percaya diri mampu menjadi juara karena ukuran fisiknya yang paling besar. Dia yakin babak final hanyalah adu kekuatan otot. Ia masih optimis saat bisa menyingkirkan Kim Min Cheol. Namun keadaan berbalik, sang kornea mata punya rencana lain. Sebagian besar tantangan pada laga final ialah soal durabilitas, bukan seberapa kuat otot. Ketahanan kardiovaskular Jo Jin Hyong tidak lolos melewati babak formasi segi empat, nafasnya hampir habis saat dirinya tersingkir. Terlebih lagi pernapasan perutnya tidak bisa berkompromi lagi.
Persaingan hidup di Korea Selatan bisa dikatakan cukup sengit, karena Korea Selatan merupakan negara dengan persaingan yang sangat ketat di berbagai bidang. Oleh karena itu, untuk mendapatkan kemenangan hidup, mereka harus memiliki kemampuan yang unggul. Yang mendorong orang Korea untuk sukses adalah kerja keras, ketekunan, dan disiplin.
Olahraga memainkan peran yang sangat penting di Korea Selatan dan dianggap sebagai cara mempromosikan keunggulan bangsa dan negara mereka. Semangat ini dimanifestasikan lewat ajang Physical: 100.
Penonton bisa melihat laga final Physical: 100 sebagai pertaruhan kapasitas daya tahan dan resiliensi peserta. Park Jin Yong, Woo Jin Yong, dan Jung Hae Min kembali diuji durabilitas fisik mereka pada babak formasi segitiga dimana tidak ada jeda untuk istirahat. Ketiga peserta harus mengatasi dan melaluinya meskipun mengalami kejadian yang sangat menekan mental dan menguras habis nafas mereka.
Kerja keras, ketekunan, dan disiplin pada latar belakang kebugarannya membuat Woo Jin Yong dan Jung Hae Min mendapatkan resiliensi tersebut dan bisa menyingkirkan Park Jin Yong. Jung Hae Min bekerja keras membentuk daya tahan fisik dengan olah raga balap sepeda, sementara Woo Jin Yong disiplin menempa fisiknya lewat olahraga CrossFit.
Duel 'Empat Lengan' Woo Jin Yong vs Jung Hae Min
Duel terakhir menguji daya tahan kekuatan lengan peserta dengan terus menerus menarik tali berat. Laga pamungkas ini sangat menggambarkan semangat menang yang dibumbui dengan sikap solidaritas.Â
"Ya! Jung Hae Min, fighting!", seru Woo Jin Yong
"Woo Jin Yong, fighting!", balas Jung Hae Min
Woo Jing Yong beberapa kali sempat menggunakan berat tubuh untuk menggantikan sementara kekuatan lengannya. Ada saat kritis dimana Woo Jin Yong beristirahat mengatur nafas, ia melihat Jung Hae Min diam sejenak. Ia spontan membakar semangat pada Jung Hae Min. Api semangat kembali berkobar dan keduanya kembali fokus mengejar kemenangan. Woo Jin Yong sangat diuntungkan, karena menjelang akhir laga, kekuatan lengan Jung Hae Min telah habis sepenuhnya. Woo Jing Yong menjadi juara sekaligus menyandang gelar sebagai pemilik fisik terbaik.
Itu dia rekam perjuangan lima finalis untuk meraih juara Physical: 100. Physical: 100 telah banyak membangkitkan semangat kebugaran dan daya juang untuk menang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H