Banyak hal bisa menimpa kita dalam kehidupan, baik hal positif maupun negatif. Respons kita terhadap kejadian positif berbeda dengan kejadian negatif. Pernahkah kamu menyadari bahwa kita cenderung penasaran dengan berita-berita negatif (bad news) ketimbang berita yang meliput hal positif? Kemudian banyak orang menganggap dunia semakin memburuk. Mengapa hal negatif terasa berdampak besar bagi kita? Jawabnya adalah bias negatif dan ini 5 hal perlu diketahui tentangnya.
1. Bias Negatif sebagai Sifat Naluriah Manusia
Kita memiliki kecenderungan untuk lebih mudah memperhatikan dan memikirkan hal negatif ketimbang hal positif. Sebuah studi Behavioral and Brain Sciences dari  Cambridge University Press, menemukan fakta bahwa sifat ini diturunkan oleh nenek moyang kita.Â
Penting bagi mereka untuk memperhatikan berbagai macam ancaman dan bahaya untuk memastikan agar tetap bisa bertahan hidup. Ahli neuropsikolog menyebut ini sebagai 'Bias Negatif'. Sampai saat ini, bias negatif masih menjadi sifat naluriah manusia dan memberikan pengaruh dalam berpikir, bertindak dan bereaksi.
2. Proses Otak dalam Bias Negatif Â
Otak mempunyai semacam sistem alarm terhadap bahaya atau kesialan yang mungkin akan menimpa kita, peringatan ini berwujud dengan pelepasan hormon kortisol dan seketika pikiran negatif muncul.
Amygdala, bagian otak yang mengatur emosi dan motivasi, juga berperan dalam situasi ini. Riset yang dilakukan oleh Cacioppo, seorang PhD dari University of Chicago, menunjukkan bahwa ketika otak mendeteksi hal negatif digunakan sekitar 2/3 kapasitas neuron dalam amygdala. Sehingga, hal negatif bisa dengan cepat masuk ke memori jangka panjang kita.Â
Lantas bagaimana jadinya jika terus menggunakan kecenderungan negatif ini? Ada bagian kanan prefrontal cortex (PFC) pada otak yang bertanggung jawab atas pikiran negatif & pesimistis.Â
Jika ini terus bekerja terlalu intens, maka bagian ini berkembang secara berlebihan dan mengalahkan bagian kiri prefrontal cortex (PFC) yang bertanggung jawab atas pikiran positif & optimistik.
3. Hal Perlu Dihindari dalam Bias Negatif
Bias negatif memang berguna di situasi tertentu, namun kondisi hidup saat ini tidak lagi sama dengan nenek moyang kita. Sering kali hal negatif tersebut hanya prasangka semata dan tidak menimbulkan keadaan bahaya. Beberapa pikiran negatif yang perlu kita hindari diantaranya
Terus mengingat dan menyimpan kejadian traumatis
Terpaku pada kritik dan ejekan orang lain.
Ketika bertengkar dengan orang terdekat, hanya melihat kekurangannya dan memperbesar masalah sepele sehingga mengabaikan hal positif dari mereka.
Merasa sangat sial setelah mendapat satu kejadian buruk, padahal di hari itu juga telah merasakan banyak hal positif yang mungkin tak terhitung.Â
Otak kita mungkin memiliki pola kecenderungan negatif. Namun, jika kita secara sadar terus-menerus menggunakan ini maka akan mengakibatkan naiknya tingkat stres, merusak kebahagiaan dan kualitas hidup kita.
4. Kaitan antara bias negatif dengan self-esteem
Ada dampak yang serius dari kecenderungan negatif yang berlebih yaitu akan mengarah pada rendahnya self-esteem. Sebuah studi dilakukan peneliti dari Social Neuroscience Lab menyatakan bahwa rendahnya self-esteem merupakan indikasi seseorang mempunyai bias negatif berlebihan.Â
Ini ditunjukkan hasil bahwa individu yang memiliki self-esteem rendah memiliki penurunan kinerja ketika setelah menerima umpan balik negatif. Sebaliknya, terhadap individu dengan self-esteem tinggi menjadikan umpan balik negatif sebagai motif perbaikan diri.
5. Cara Memperbesar Bias Positif
Para neuropsikolog menyebut bias negatif sebagai positive-negative asymmetry. Ini berarti meskipun dengan kuantitas positif-negatif yang sama, hal negatif terasa berdampak lebih besar pada diri kita. Maka, cara mengatasi bias negatif ialah memperbesar bias positif kita. Beberapa hal yang bisa dilakukan yaitu,
Coba lihat situasi dari perspektif yang berbeda, pasti akan ditemukan hal positif. Sering kali kita mempersempit pikiran pada hal negatif saja.
Memantulkan pikiran negatif.
Perhatikan dan resapi pengalaman positif yang telah diterima sebelumnya
Terapkan mindfulness, dengan melakukan meditasi atau juga se-simple meluangkan waktu untuk berhenti sejenak dan tarik nafas dalam-dalam.
Mari kita sadar akan kecenderungan negatif yang bersifat naluriah. Kemudian, beranjak dari fakta-fakta di atas, sebaiknya kita menyikapi dengan bijak perihal setiap pikiran negatif yang muncul di kepala.
                                          . . . .
Referensi
Cherry, K. (2019, April 11). Negative Bias: Why We're Hardwired for Negativity. Verywell Mind; Verywell Mind. https://www.verywellmind.com/negative-bias-4589618
Koeck, P. (n.d.). How does our brain process negative thoughts? - 15Minutes4Me.com. 15Minutes4Me.Com. Retrieved January 25, 2023, from https://www.15minutes4me.com/depression/how-does-our-brain-process-negative-thoughts
Marano, H. E. (2016, June 9). Our Brain's Negative Bias | Psychology Today. Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/us/articles/200306/our-brains-negative-bias
Mller-Pinzler, L., Czekalla, N., Mayer, A. V., Stolz, D. S., Gazzola, V., Keysers, C., Paulus, F. M., & Krach, S. (2019). Negativity-bias in forming beliefs about own abilities. Scientific Reports, 1. https://doi.org/10.1038/s41598-019-50821-w
Sridharan, M. (2020, August 4). Negativity Instinct - How Should Consultants Overcome This? Think Insights; https://www.facebook.com/thnkinsights/. https://thinkinsights.net/consulting/negativity-instinct-consultants/
Thomas, L. (n.d.). Creating a Positivity Bias to End Negative Thoughts. Intention Inspired -- a Fun Way to Discover Self -- Rediscover Yourself with Short Inspiring Intentions. Retrieved January 25, 2023, from https://intentioninspired.com/positivity-bias-to-end-negative-thoughts/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H