Mohon tunggu...
Bagus Sudewo
Bagus Sudewo Mohon Tunggu... Lainnya - Blog

Gen Z | Contributor Writer Yoursay.id

Selanjutnya

Tutup

Diary

Surat Terbuka untuk Para Guru di Tengah Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Saat Ini

15 Oktober 2021   19:04 Diperbarui: 15 Oktober 2021   19:14 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Dari : Kami para siswa

Untuk : Para guru dan pendidik

Sekarang, kegiatan belajar sekolah sudah tatap muka terbatas, mendengar kabar ini dari bulan September membuat kita bisa cukup merasa lega. Kita sudah merasa resah belajar daring penuh terus-terusan.

Keresahan, kejenuhan yang dirasakan selama lebih dari setahun kebelakang

Nggak kebayang deh rasanya lebih dari setahun terakhir, belajar materi sendiri, ngerjain tugas sendiri sekalipun ada Google sama Brainly tapi kurang seru kalau nggak saling diskusi terus tuker-tukeran jawaban sama teman. 

Ayah sama ibu kan punya pekerjaan, jadi nggak bisa terus sehari penuh ngedampingin belajar. Itu adalah keresahan yang kami rasa, nggak bisa berinteraksi dengan teman secara langsung. 

Kita juga ngerasa stres dan jenuh, nggak jarang dapat banyak tugas dalam sehari. Beberapa kali, waktu pengumpulan tugas sangat singkat, bahkan ada yang dikumpulkan di hari itu juga. 

Teruntuk para guru, kesehatan mental siswa juga harus diperhatikan. Kita nggak bisa menerima tuntutan belajar yang melebihi batas kemampuan kita.

Harapan

Dengan berlakunya pembelajaran tatap muka terbatas meskipun tetap jaga jarak, kami bisa bersyukur masih punya kesempatan ngobrol langsung sama teman. 

Rasa jenuhnya udah nggak begitu amat karena merasa ada kehadiran fisik teman-teman pas waktu kegiatan belajar mengajar di kelas. 

Semoga dengan tatap muka terbatas yang sekarang, guru ngasih tugasnya enggak sebanyak waktu sekolah online yang lalu. Supaya pas di luar kegiatan belajar mengajar,

Kita masih bisa rutin punya waktu untuk sekedar berolahraga di taman, atau 

Masih punya waktu untuk bisa melanjutkan hobi yang sebelumnya sempat terhenti, atau 

Tiap minggu masih punya waktu untuk bisa kumpul sama teman satu lingkungan RT.

Kalau sudah seperti itu, antara kegiatan belajar dengan kegiatan positif lain bisa seimbang. Jadi nggak ada lagi tuh yang namanya stres. Sebab pelajaran sekolah akan gampang dicerna kalau kita dalam keadaan sehat mental dan tidak stres.

Salam hormat,

Kami para siswa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun