Mohon tunggu...
Bagus Sona maulana
Bagus Sona maulana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

saya suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Ibu Rumah Tangga Tidak Bisa Menjadi Feminis?

8 Februari 2024   12:49 Diperbarui: 8 Februari 2024   12:53 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Studi Feminisme

Apasih Feminis Itu?
Apakah feminist itu adalah sebuah gerakan yang membolak-balikan keadaan? Atau gerakan perempuan yang melawan laki-laki?
Artikel ini akan membahas tentang "Feminisme dan Ibu Rumah Tangga"
Sebelum kita lanjut, saya akan memberikan gambaran feminisme yang dirangkum dalam beberapa buku dan jurnal.
Feminist adalah sebuah paradigma, sebuah pemahaman komprehensif tentang keadilan berbasis gender yang bisa menjadi pijakan untuk pemikiran, gerakan, maupun kebijakan. Simpelnya, feminist bukan gerakan perempuan melawan laki-laki atau sebaliknya.

Tetapi, gerakan kemanusiaan yang mendambakan kesetaraan berbasis Gender.
Menurut feminisme, teori hubungan International berkembang mencakup prasangka maskulin pada tiga tingkatan analisis, yaitu manusia, negara dan perang. Realis merupakan androsentrik dalam memperdebatkan kecenderungan konflik yang sangat universal di alam manusia (man), logika dan moralitas negara berdaulat tidak identik dengan individu (negara), dan dunia adalah anarki di mana negara berdaulat harus siap untuk mengandalkan self-help, termasuk kekerasan terorganisir (perang). 

Teoretisi feminis akan mengekspos kepalsuan dari pengertian kedaulatan, dan hubungan mereka dengan patriarki dan militerisme, serta menggantikan penekanan realis yang sempit pada keamanan, khususnya militer, dengan redefinisi keamanan sebagai keadilan sosial universal.

Kaum feminis liberal kontemporer ingin membuat perempuan menjadi lebih terkenal dalam politik dunia, menghilangkan akses yang berbeda pada kekuatan dan pengaruh atas laki-laki dan perempuan, dan dengan demikian mencapai hak yang sama bagi pria dan wanita Feminisme liberal menekankan pada pentingnya hak-hak liberal dasar atas kehidupan, kebebasan, dan kepemilikan yang seharusnya meluas dalam tindakan yang sama bagi laki-laki dan perempuan.

Isu gender menginginkan adanya pengakuan terhadap kontribusi perempuan dalam berbagai aspek yang dianggap hanya milik laki-laki. Hal ini menyebabkan bertambahnya aktor dari yang semula hanya didominasi oleh kaum lelaki, kemudian menjadi semakin plural dengan adanya campur tangan perempuan di dalamnya.

soundcloud.com/ALEJANDRA ROA DOYLE 
soundcloud.com/ALEJANDRA ROA DOYLE 

Buku MEMBICARAKAN FEMINISME (Nadya Karima Melati)

Dalam buku karya Nadya Karima Melati yang berjudul "Membicarakan Feminisme" bahwa feminisme itu berarti gerakan kemanusiaan yang mendambakan kesetaraan dan keadilan berbasis Gender. 

Tidak sedikit orang beranggapan bahwa feminis itu adalah gerakan sesat yang ingin mengambil alih semua tugas laki-laki, seperti yang bekerja keras itu perempuan dan laki-laki sebagai bapak rumah tangga. Padahal, feminis itu sebuah perlawanan agar - supaya tidak adanya deskriminasi baik kepada perempuan ataupun laki-laki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun