Mohon tunggu...
Bagus Setiawan S
Bagus Setiawan S Mohon Tunggu... Guru - MAN ICG

Saya menyukai hal_hal yang berkaitan dengan membaca dan menulis, semakin sering kita membaca semakin banyak hal baru yang kita tahu, dengan begitu makin banyak pula yang bisa kita lakukan. Ketika malam sulit untuk tidur, saya sering merenung, memikirkan apa saja, sehingga dari situlah muncul inspirasi baru yang dimuat dalam bentuk tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Rp.200.000 untuk Sebulan, Tolong Berhemat

15 Oktober 2023   13:49 Diperbarui: 15 Oktober 2023   13:52 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Gadis itu dahulu ratu kecil yang dibesarkan dengan penuh cinta kasih dan pengorbanan orang tuanya. Sedari kecil semua mainannya dipenuhi, pakaian yang ia kenakan selalu baru agar gadis kecil itu tetap seimut bidadari setiap saat.

Waktu bergulir, gadis itu terus tumbuh dalam perawatan dan penjagaan orang tuanya.

Tibalah gadis itu usia emasnya sebagai gadis sempurna, datanglah seorang lelaki bermodalkan bunga mawar merah dan ungkapan perasaan cinta, ia tidak membawa harta atau pakaian seperti yang biasa dikasih orang tuanya, apalagi perhiasan emas.

Lelaki itu dengan mantranya telah meluluhkan hati gadis itu, takluklah ia, sehingga tidaklah si lelaki itu berucap melainkan gadis itu akan mempercayai tanpa sedikitpun mencurigai.

"Aku akan menikahimu, makan tidak makan kita akan tetap bersama sampai maut memisahkan" gadis itu tambah tidak berdaya, serasa ia berada di kayangan yang dipenuhi kesenangan tanpa ujung.

Satu tahun pernikahan berlalu.

"Sayang, aku jalan dulu ya sama teman", kamu di rumah aja jaga ade, aku ga lama kok, jam 02.00 balik, jangan lupa masak yah, aku ga punya uang buat makan di luar, biar aku balik langsung makan."

Sebelum menutup pintu lelaki itu menambahkan "Ohiya, itu uang 200.000 dilemari buat makan kita sebulan, jangan boros, nyari uang susah. Dahh."

Brakk.

Gadis itu hanya diam. Daster lusuhnya ia gunakan untuk menyeka ingus anaknya yang berumur 7 bulan, rambut panjangnya tak beraturan, wajahnya kusam berantakan, aroma bawang telah menjadi aroma tubuhnya setelah menikah dengan lelaki penuh tanggung jawab itu.

Pertanyaannya. Apakah uang 200.000 untuk sebulan cukup untuk keluarga yang ada bayi kecil? Apakah yang dilakukan lelaki itu adalah hal yang wajar dari seorang suami kepada istrinya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun