Raden Bambang Sumarsono menggunakan skenario tiga pendekatan yakni input, proses, dan output dalam membantu guru memahami konsep dan praktik kebijakan Kurikulum Merdeka.
Ia menilai tiga pendekatan itu dirasa efektif untuk membantu guru memahami inti dari Kurikulum Merdeka baik secara teori maupun implementasi yang akan dilaksanakan di masing-masing sekolah.
Penjabaran sederhana tiga pendekatan tersebut yakni input berkaitan dengan pengenalan dan pemahaman wawasan kepada guru tentang Kebijakan Kurikulum Merdeka.
Sementara pada proses adalah guru mendapat pendampingan dari mulai menyusun rencana pembelajaran, media pembelajaran, hingga evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum Merdeka.
Terakhir adalah output yakni produk dari kegiatan pendampingan yang dilakukan tim pengabdian pada aspek proses.
Raden Bambang berharap melalui kegiatan pelatihan tersebut dapat membantu guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di sekolah.
"Hasil dari kegiatan ini mampu memberikan pemahaman terhadap para peserta dan gambaran yang lebih jelas terkait implementasi Kurikulum Merdeka," ungkap Raden Bambang.
Sementara Dinas Pendidikan Kecamatan Bantur Kabupaten Malang melalui Pengawas SD Wilayah Kecamatan Bantur Kabupaten Malang, Istiharsi, M.Pd merasa senang dengan kegiatan pelatihan yang diselenggarakan.
Menurutnya perlu ada sinergi yang baik antara perguruan tinggi dengan sekolah terkait dengan implementasi Kurikulum Merdeka yang masih menjadi tantangan bagi sekolah.
"Tentu melalui kegiatan seperti ini akan membantu guru secara paripurna dan tuntas dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka," jelas Istiharsi. (*)