DEK AJENG BENING yang sungguh manis itu kesal karena dalam beberapa hari ini pamornya nggak begitu baik, elektabilitasnya mandeg greg di sekitaran low batt, padahal pemilihan ketua paguyuban AsemRaya tinggal menghitung hari lagi.
Berbagai usaha sudah dilakukan, dari blusukan ke sawah, pasar, hingga cuma sekadar makan gemblong disiarkan di berbagai platform media sosial hanya untuk menarik simpati masyarakat.
Apalagi ditambah dengan isu miring yang mengabarkan Dek Ajeng Bening berdekatan dengan bos dadu kopyok pasar, adalah fitnah keji dan menjijikkan. Dek Ajeng Bening pun meradang.
"Koyok neng pilem Gone Girl ya kang," kata Mas Lantang.
"Amy Dune tiba-tiba menghilang dari peredaran dan menggegerkan seluruh dunia. Â Padahal ia menyengajakan dirinya untuk hilang, agar Nick Dune, suaminya lebih memberi perhatian padanya," tambah Mas Lantang.
"Lha wis piye dek, meski Amy Dune itu cantik, pintar, hidup berkecukupan dan secara keseluruhan adalah perempuan luar biasa, toh pada akhirnya ia akan sampai pada titik yang tak bisa dipahami sendiri," jelas Mas Rangga Saputra.
"Weh, apa itu kang?" kok ketoke ndrawasi," sambut Jeng Rita.
"Aku yo wedok lho kang," agak keras nadanya.
Wakidi yang mendengar obrolan mereka cuma njegeges. "Dijelaske to Mas Rangga, ojo nggawe penasaran, aku ketoke yo wes ngerti arahnya mau ke mana. Tapi yo kudu dijelaske ben ora salah pemahamane," ujar Wakidi sok bijak.
"Ngene yo lur, apa yang dialami oleh Amy Dune itu sebenarnya proses alami, di mana di lubuk hatinya terdalam, ia mengalami perasaan ditinggalkan, diabaikan dan dalam proses kekinian ia merasa tidak bersikap seperti dirinya sendiri, ia merasa pribadinya menghilang. Amy Dune harus menutupi perilakunya yang bebas dan ceria bahkan cenderung slengean justru ketika ia meraih popularitas sebagai penulis novel yang laris manis," jelas Rangga.
Semua terdiam mendengarkan.
"Nah justru ketika citraan yang lembut, cantik, pintar dan kharismatik itu malah membuat dirinya seperti terkekang, ia menyalahkan Nick Dune sebagai suaminya karena tak menyangka kehidupan setelah pernikahan," lanjut Rangga.
"Walah mengada-ada sampean Ngga, aku mbek bojoku yo biasa-biasa wae ikh, bar pernikahan yo enjoy-enjoy wae," serobot Rita.
"Wakakaka, lha kowe ki sopo to Rit, wong yo bakul tomat wae kok ngoyo woro koyok Amy Dune, mbleweh kowe!" ejek Mas Lantang.
Semua ngakak, menikmati berita-berita sore hari dengan enteng.
"Mungkin luwih pas ki koyok novel Angel And Demons punya Dan Brown, saat itu untuk bisa terpilih sebagai Paus, Carmalengo Patrick Mc Kenna melukai dirinya sendiri dengan besi panas bersimbol illuminati untuk menarik simpati dan empati dari seluruh peserta sidang dan masyarakat. Toh, akhirnya strategi playing victim ini terbongkar karena CCTV merekam kejadian sebenarnya," jelas Wakidi.
"Harus diakui strategi playing victim itu masih sangat ampuh dalam film ini, Carmalengo Mc Kenna tentu saja memperoleh banyak simpati, ketika citraan sebagai Carmalengo yang bijak, ikhlas dan berani berkorban tentu menjadi catatan sendiri di hati masyarakat, opini ini berkembang dan diharapkan sesuai dengan tujuan Carmalengo McKenna untuk menjadi Paus berikutnya," tambah wakidi.
"Bener itu Lek, mengenai kita menyadari atau tidak, ya bergantung pada daya kritis kita sebagai masyarakat yang kerap dijadikan objek permainan opini, waspada untuk tidak tergiring dengan berita-berita yang memang dirancang sedemikian rupa agar kita berempati. Apa yang dilakukan Amy Dune dan Carmalengo itu contoh playing victim yang sempurna, pantes pileme entok bintang lima," ujar Rangga.
"Lho berarti Dek Ajeng Bening kuwi..."
"Lha raksah digagas nu. Ya tinggal kita lihat saja nanti perkembangannya. Jangan keburu memberi "validasi", tetep berempati, tetap tenang dan kalau kebablasen, ya sarankan ke psikolog," kata Wakidi santai.
"Nek dadi victim tenan ki ya kita layak bersimpati dan empati, aku dewe yo bingung koyok Beyonce, J-Lo, Kim Kardhasian, Caprio, Will Smith, Usher dan ratusan bintang Hollywood yang mengaku  sebagai korban pelecehan tindakan P Diddy itu bisa dikatakan playing victim nggak ya? Lha mereka juga menikmati Freak Off Party okh, kok bisa-bisanya nggak mau masuk dalam lingkaran kejahatan yang mereka rayakan? Mumet," kata Wakidi sambil ngakak.
"Nek jare simbahku itu seng diarani, ojo cedhak kebo gupak," kata Mas Lantang.
Gubrakkkk!!
"Bubar, bubar, malah ghibah neng kene, ayo do kerja!" bentak Mas Deewow membubarkan mereka. (mbahkarto)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H