Mohon tunggu...
Bagus Putra W
Bagus Putra W Mohon Tunggu... Penulis - Suka nulis saja.

Semacam robot pekerja.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jalsung Tilen

30 Agustus 2024   21:24 Diperbarui: 30 Agustus 2024   21:30 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

WAKIDI cuma njegeges mendengar hasil rekomendasi pada detik-detik terakhir PDIP yang akhirnya mengusung Agustina Wilujeng -- Iswar Aminudin sebagai calon wali kota dan wakilnya di Pilwakot Semarang 2024.

"Lho itu pilihan yahud lo, Di? Kok dirimu njegeges ki nopo?" tukas Mas Kriwil.

"Lho lha sak senengku to ya, wong cangkemku dewe okh, kok kowe ngurusi!" balas Wakidi santuy.

"Iya tuh, orang kok klecam-klecem tok. Kayak ndak punya prinsip gitu lho," Mbak Erna ikut nanggapi.

Yang lain ikut terpengaruh, lantas mereka bergiliran menimpali sikap Wakidi, bahkan cenderung seperti membuli. Haduh, gara-gara njegeges aja kok bisa dimaknai seperti itu, batin Wakidi.

"Njegegesmu ki soale nggak enak ya, Di. Kayak meremehkan sesuatu yang sedang berlangsung di depan mata, maksudmu apa ta?" tanya Mas Maiman tajam.

Suasana angkringan Mberok Corner mendadak tegang dan serius. Semua menunggu jawaban dari Wakidi soal pencalonan. Wakidi mlongo.

"Asu ikh, serius banget." Sambil tertawa Wakidi melanjutkan, "Gini lo gaes, aku teringat dengan Maureen Murphy, pelawak Australia yang mengatakan, kenapa begitu sedikit politisi wanita adalah karena terlalu merepotkan untuk merias muka di dua wajah," kata Wakidi tenang.

"Ra cetha!" tukas Yu sekar.

"Lha emang ra cetha. Dalam politik itu diniscayakan untuk menjadi abu-abu. Dalam politik tak ada musuh atau kawan abadi, kira-kira kuwi cetha ra? Jare Nikita Kruschev, mantan kepala pemerintahan Uni Soviet, politisi itu berjanji membangun jembatan, meski tidak ada sungainya. Jadi akeh ra cethane. Paham ra?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun