Mohon tunggu...
Bagus PutraW
Bagus PutraW Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Robot produksi.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Cie.. Cemas Menunggu Arah Koalisi Ya...

9 Agustus 2024   21:47 Diperbarui: 9 Agustus 2024   21:50 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika tidak, ada risiko bahwa dukungan akan terfragmentasi, menguntungkan calon dari PDIP yang sudah mapan. Apalagi bagi calon yang hasil surveinya masih rendah, di bawah 5 persen misalnya. Sebaiknya tahu diri sedikit lah, daripada foto balihonya hanya ngrusak estetika kota. Hehehe.

Selain itu, hubungan antarpartai juga memainkan peran penting dalam pembentukan koalisi. Negosiasi dan komunikasi yang efektif antara partai-partai yang berpotensi berkoalisi akan sangat menentukan kesuksesan dalam merumuskan kesepakatan. 

Dalam banyak kasus, partai-partai politik perlu melakukan kompromi untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Hal ini bisa mencakup pembagian kursi, penentuan calon wakil, serta kesepakatan mengenai program-program yang akan diusung. Dan yang paling penting, buka-bukaan isi tas.

Dinamika internal di masing-masing partai juga harus diperhatikan. Setiap partai tidak hanya harus memperhitungkan keuntungan dan kerugian dari luar, tetapi juga harus mengelola aspirasi dan kepentingan internal. Terutama bagi partai yang memiliki banyak kader potensial, keputusan untuk berkoalisi atau mendukung calon dari luar partai bisa menimbulkan ketidakpuasan di kalangan anggota. Oleh karena itu, penting bagi partai melakukan komunikasi yang transparan dan melibatkan anggota dalam proses pengambilan keputusan.

Tapi sudahlah, biarkan saja para politikus itu pada cemas menunggu, atau berembuk dan saling mengintai kekuatan calon lawan atau calon kawan. Saya tak jajan soto Bangkong saja, sambil menunggu Bagas membalas pesan singkat saya di WhatsApp dan ngajak ngopi lagi di angkringan.

Oh iya, kalau soal pilihan saya di Pilwakot Semarang nanti, saya tetap mendukung calon yang paham soal Kota Semarang saja. Pendapat saya tetap sama, soto Semarang bagi lidah saya masih tetap lebih enak dibanding soto Betawi, atau mungkin dibanding coto Makassar.(*)

Semarang, 9 Agustus 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun