Mohon tunggu...
Bagus Permadi
Bagus Permadi Mohon Tunggu... Pedagang -

pedagang, pembelajar yang suka travelling dan mendongeng untuk ketiga bidadari cantikku

Selanjutnya

Tutup

Money

Khusyuk dalam Berbisnis

19 November 2017   15:18 Diperbarui: 19 November 2017   15:26 1170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
credit: http://www.aimislam.com

Kalau gajimu sebagai owner harus mundur hingga 6 bulan dan hutang ratusan juta sudah mau jatuh tempo, apa yang akan kau lakukan? sudah khusyukkah kamu dalam berbisnis atau lari dari tanggung jawab dan mencari jalan pintas yang terlintas di otakmu. Disini niat dan tujuanmu berbisnis sedang diuji!

Khusyuk identik dengan sholat atau berdoa dan yang mendapatinya akan memperoleh ketenangan hati. Inilah titik paripurna yang sebenarnya bisa dicapai semua orang asalkan bersungguh-sungguh. Namun sayang khusyuk juga bisa saja menjadi tampak khusyuk (baca: khusyuk palsu) atau benar-benar khusyuk, hanya hatimu sendiri yang bisa menilainya. Meminjam istilah khusyuk dan digabungkan dengan bisnis ternyata sangat relevan, karena titik paripurna ini pun akan hadir bagi orang-orang yang sungguh-sungguh berusaha menjalankan usahanya, walaupun harus melalui perjalanan berliku, berkelok dan naik turun.

1. Pasang niat dan tujuan, jangan sekedar ingin kaya dan tampak sukses. Karena niat dan tujuan inilah justru yang akan menemani kita dikala susah dan saat jalanan mulai mendaki. Kedangkalan niat dan tujuan hanya akan memberikan motivasi sebatas dengkul namun tidak akan mampu menggerakkan badan dan pikiran sesungguh-sungguhnya. Apalagi kalau gajimu sebagai owner harus mundur hingga 6 bulan dan hutang ratusan juta sudah mau jatuh tempo, apa yang akan kau lakukan?

2. pahami arti dan makna, memahami arti dan makna bacaan dalam sholat akan membuat kita lebih khusyuk. Demikian pula paham arti dan makna di setiap strategi yang dijalankan, SOP yang ditetapkan dalam bisnis. Kita disini adalah jamak, yaitu karyawan, tim dan supplier. Semua stakeholder dari entitas bisnis kita wajib paham arti dan maknanya. Karena kecenderungan orang yang tidak paham arti dan makna hanyalah mencari jalan pintas agar aktifitas tersebut cepat selesai. Cara mudah memahami arti dan makna bisnis kita adalah dengan membayangkan kita di posisi pelanggan, nilai tambah apa yg mereka dapatkan? Bagaimana experience pelanggan setelah membeli jasa atau layanan kita? Seberapa terbantu mereka?

3. lakukan dengan ikhlas, tidak setiap strategi bisnis kita selalu berhasil. Bisa saja hanya satu dari sepuluh strategi yang akhirnya berhasil yang lain malah satu dari seratus. Persiapkan keikhlasan karena prinsipnya adalah hope for the best but prepare for the worse. Saat hujan badai datang ingatlah bahwa setelahnya akan datang pelangi yang indah. Ikhlaskan apapun hasilnya, fokuskan segala daya upaya pada menjalankan ikhtiar dan inilah yang akan membawa kita kepada tujuan.

4. Menjadi lebih baik, lumrahnya bila kita melakukan suatu hal dalam waktu yang lama dan berulang maka keahlian kita dalam hal tersebut akan meningkat. Demikian juga dalam berbisnis, jangan gampang teralihkan dengan hal-hal yang sifatnya keuntungan sesaat, tapi lebih baik fokuskan diri dan tim untuk memperdalam kompetensi dan selalu menjadi lebih baik dari hari ke hari, FOCUS sangat penting karena Follow One Course Until Successini yang menjadi kunci keberhasilan bagi sebagian besar pebisnis handal.

5. Lakukan dengan berjamaah akan lebih baik, seperti sholat berjamaah yang memiliki keutamaan 27x lipat daripada sholat sendiri. Maka berjamaah dalam bisnis akan memberikan daya ungkit yang luar biasa. Segala bentuk kerjasama bisnis dalam arti positif adalah berjamaah. Daya ungkit bisa dalam berbagai aspek seperti: permodalan, penguatan kompetensi atau penguasaan area geografis untuk pemasaran. Franchise bisa masuk kategori berjamaah dalam bisnis, karena disini pelaku bisnis yang berkompeten berkolaborasi dengan pemodal kuat.

6. Hindari hal yang membatalkan, demikian pada sholat ada hal-hal yang membatalkan maka di bisnispun ada hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh siapapun di dalamnya karena akan berakibat fatal dan berujung pada tenggelamnya usaha kita. Diantaranya pola bisnis di dalam bisnis dan sifat korupsi.

Demikian 6 aspek khusyuk dalam berbisnis, catatan kecil dari renungan kejadian-kejadian yang saya alami sendiri maupun dari fenomena teman-teman sekitar yang sama-sama menjalankan usaha sendiri. Apapun hasilnya, ketika segala ikhtiar telah dicoba dan hujan badai tak kunjung henti, yakinlah bahwa dibalik kesulitan akan ada kemudahan. Bersegeralah mengerjakan suatu urusan (yang lain) setelah selesai suatu urusan, dan hanya kepada Tuhanmulah kamu berharap.

Kalau kita sudah bisa khusyuk dalam berbisnis, karena ingin meraih keberhasilan dan titik paripurna di dunia, maka bagaimana manfaat besar di akhirat kelak yang dijanjikan Allah SWT. Sudahkah kita khusyuk dalam sholat?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun