Mohon tunggu...
Pak Bagus
Pak Bagus Mohon Tunggu... tehnisi hanphone -

tehnisi handphone software

Selanjutnya

Tutup

Politik

Fakta Di Pilkada Tangsel

10 Desember 2015   09:31 Diperbarui: 10 Desember 2015   10:19 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Heran bercampur aneh setelah mengikuti perkembangan pilkada serentak tgl 09 desember 2015 kemarin itu dari hasil quickcont sementara pasangan dari dinasti atut menang dalam pilkada serentak kemarin padahal isu korupsi yg membelit dari keluarga tersebut sangat banyak menjadi sorotan publik dan media masa hal inilah yg menjadikan saya menganggap aneh tapi nyata.

Dalam era keterbukaan sekarang ini.ternyata masih belum bisa menyentuh dan dinikmati oleh sebagian masyarakat indonesia contohnya kota tangsel ,padahal kota tersebut tidak jauh dari pusat ibukota negara di bandingkan dgn daerah daerah yg lainya.yg mungkin dianggap daerah tertinggal tapi fakta menunjukan lain.

Publik tahu bahwa musuh besar bangsa ini adalah korupsi dan sekarang bangsa ini telah sepakat menyatakan perang terhadap segala bentuk korupsi dgn adanya pilkada serentak yg kemarin diharapkan pula mendapat pemimpin yg jujur dan bebas dari korupsi,akan tetapi pada kenyatanya yg terjadi di tangsel sangatlah berbalik seperti apa yg di harapkan,ternyata isu korupsi yg menjerat dari keluarga dinasti atut tidak berpengaruh terhadap masyarakat tangsel.,mungkin saja korupsi itu di anggap perbuatan biasa saja bagi masyarakat tsb,bahkan mungkin dinggap perbuatan yg mulia, mungkin juga bisa rendahnya sdm masyarakatnya,sangat payahhh...

Dengan adanya peristiwa tersebut saya sendiri pesimis negara ini kedepannya akan terbebas dari segala bentuk dan tindakan korupsi kalau saja masyarakatnya masih mengganggap perbuatan korupsi itu biasa saja.dan hal ini bisa saja terjadi di daerah yg lain dan masih banyak lagi hal tsb terjadi di daerah lainya.apakah ini yg disebut karma atau kebodohan bangsa ini...????...

Alooh tidak akan merubah nasib suatau kaum apabila kaum itu tidak mau merubahnya.

Sesuatu pekerjaan yg tidak ada di tangan Ahlinya maka tunggu saja saat kehancuranya.

Hanya orang orang yg di kehendaki aleh Alloh yg mendapatkan Rahmat

Semoga saja kita termasuk orang orang yg mendapatkan rahmat yg bisa membedakan mana yg baik dan mana yg jahat yg bisa berfikir rasional dan tidak menipu hati nurani....semoga kawan.....

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun