Mohon tunggu...
Bagus Khoerul Anam
Bagus Khoerul Anam Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

topik tentang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Apa Itu Program Keluarga Berencana (KB)?

6 Agustus 2022   23:18 Diperbarui: 7 Agustus 2022   00:13 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kecamatan Sidanegara- Mahasiswa KKN UPI di Kelurahan Sidanegara, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap telah melaksanakan sosialisasi KB. Kegiatan ini dilaksanakan dengan sasaran Pasangan Usia Subur (PUS) di RW 21 Kelurahan Sidanegara. Rangkaian kegiatannya yaitu sosialisasi, kuesioner, dan doorprize.

Masih ingat dengan seruan 'Dua Anak Lebih Baik' yang menjadi motto program Keluarga Berencana (KB) sejak akhir 1970-an? Karena pemerintah terus mempromosikannya saat ini, mari kita lihat dulu tujuan dan manfaat  program keluarga berencana dari sudut pandang medis.

Keluarga berencana atau lebih dikenal dengan KB adalah program  nasional untuk mengurangi angka kelahiran suatu negara dan mengendalikan pertumbuhan penduduk. Misalnya, di  Amerika Serikat ada program keluarga berencana yang disebut  Planned Parenthood. Program Keluarga Berencana dirancang khusus untuk menciptakan kemajuan, stabilitas, kesejahteraan ekonomi, sosial dan spiritual bagi setiap penduduk.

Keluarga Berencana adalah program yang juga diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 dan diselenggarakan dan diawasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Salah satu bentuk program KB adalah penggunaan alat kontrasepsi untuk menunda dan mencegah kehamilan.

 Jenis kontrasepsi berikut yang paling umum digunakan:

 Kondom

Pil KB

IUD

KB suntik

KB implan atau susuk

Vasektomi dan tubektomi (KB permanen)

Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)  BKKBN menunjukkan tren angka fertilitas total (TFR) di Indonesia justru menurun. Pada akhir tahun 1991, tingkat kesuburan secara keseluruhan adalah 3%. Catatan terakhir menunjukkan bahwa tingkat kesuburan Indonesia secara keseluruhan turun menjadi 2,38  per wanita pada 2019.

 Angka fertilitas secara keseluruhan telah dinyatakan menurun, namun jumlah tersebut belum mencapai target Rencana Strategis (Renstra). Hal ini bertujuan untuk menurunkan TFR menjadi 2,1 anak per wanita. Demikian pula penggunaan  kontrasepsi  masih relatif rendah, sekitar 57,2%, namun target peserta aktif  sekitar 61,2%. Oleh karena itu, Pemerintah akan melanjutkan kampanye Program Keluarga Berencana untuk mencapai tujuan tersebut.

Program keluarga berencana tidak hanya digunakan untuk memenuhi tujuan pemerintah. Dari segi medis, sebenarnya program ini  memiliki banyak manfaat, termasuk kesehatan fisik dan mental setiap  keluarga. Tidak hanya ibu, anak, dan suami yang dapat merasakan langsung manfaat dan dampak program KB. Manfaat KB bisa dirasakan bahkan saat Anda dan pasangan  menunda kehamilan dan  mempersiapkan kehamilan.

Di bawah ini adalah berbagai manfaat dari pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB).

  • Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
  • mengurangi risiko kematian ibu
  • mengurangi risiko aborsi
  • mengurangi risiko kematian bayi
  • mencegah HIV/AIDS
  • mencegah IMS (Infeksi Menular Seksual)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun