Terhenyak saya siang itu ketika masuk di sebuah warung ndeso, tepatnya di perempatan ndlingo, Bantul, Yogyakarta. Â Melihat di sekeliling tempat duduk reot yang terbuat dari kayu, terpajang di hampir setiap sentimater dinding warung tertempel foto-foto wisuda. Â Cantik-cantik, ganteng. Sempat berpikir, wah hebat juga si bapak warung ini, anaknya banyak dan jadi sarjana semua. setelah saya perhatikan dengan teliti ternyata fotonya banyak banget dan beda-beda orang. ketika didekati ada tulisan mencolok dibagian bawah foto, wisuda sarjana STIE YKPN YOGYAKARTA 2008. Â ada lagi, WISUDA 2008 UNIVERSITAS GADJAH MADA 2008, dan semakin perhatikan semakin macam-macam nama universitas di Yogyakarta. saya mulai mencerna, "itu anak saya yang motret mas" tiba-tiba pemilik warung menyahut, mungkin memperhatikan saya yang dari tadi memelototi satu-persatu yang bertebaran di seantero dinding warungnya. "anak saya fotografer wisuda dan acara-acara ceremonial di Yogyakarta, itu foto yang nggak laku dijual" saya tersenyum. anda semua pasti ingat ketika wisuda, setelah wisuda selesai biasanya banyak tukang foto yang menggelar foto-foto candid kita, maupun yang tidak candid. dijual di halaman lengkap dengan potongan negative film jika kita ingin mencetaknya sendiri suatu waktu. dijual cukup mahal jika masih dilokasi, saat ini mungkinRp. 30.000 per foto jika masih di spot. besok paginya mereka buka lapaknya di halaman kampus kita dengan harga yang sudah turun, mungkin disekitaran Rp. 20.000 - Rp. 25.000 an per foto, dan akan turun lagi di hari berikutnya. dan saya sharingkan kepada anda semua member kompasiana, foto-yang tidak laku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H