Mohon tunggu...
Bagus Gunawan Setyo
Bagus Gunawan Setyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - MahasiswaS1/Ilmu Al-Quran dan Tafsir/IAIN PURWOKERTO

Hobi Menulis dan bermain musik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Api Tetangga

15 Januari 2025   19:19 Diperbarui: 17 Januari 2025   19:31 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku harus kuat. Demi anakku!"

Dalam beberapa hari ke depan, aku alan mengurus surat perceraianku. Walau terasa berat, tapi ini adalah langkah terbaik untuk masa depanku dan anakku. Tanpa menunggu istriku pulang. Aku membawa semua asetku, anakku pergi dari rumah itu. Semoga dengan semua ini, istriku akan sadar.

***

Tiba dirumah, istriku terkejut dengan kondisi rumah yang sudah tersegel bertuliskan 'Rumah ini Dijual!". Iapun bingung. Bertanya kesana-kemari. Namun seakan tak ada yang meperdulikannya. Istriku dikucilkan oleh tetanggaku.

Kepanikannya istriku membuat dia mencoba menghubungiku. Tetapi maaf, aku sudah melupakannya. Aku sudah tak mengenalnya lagi. Biarkan dia hidup bersama lembaran terbarunya. Dan aku hidup bersama lembaran terbaruku.

"Mas, kamu dimana..." teria istriku histeris. Bahkan ia mencoba meminta bantuan kepada selingkuhannya.Namun dia menghilang. Anto sahabatku adalah selingkuhan istriku. Kabar perselingkuhan mereka samakin menyebar luas. Hal itu membuat Anto pergi meninggalkan rumah alias kabur. Sedangkan istriku masih stress dan mencari keberadaanku dan anakku.

Hingga berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Istriku tak pernah menemukan keberadaanku sama sekali. Penyesalannya pun hanyalah ketidakbergunaannya. Bagai mencuci pakaian dengan air selokan. Istriku terbakar oleh api tetanggaku. Tak ada yang bisa memadakan api itu, selain penyesalan. Ku harap cobaa ini, dapat membuatnya berubah dan kembali menjadi istriku yang dulu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun