Bunga-bunga cinta ini tak bisa aku cegah, aku meratapi dalam keganasan cinta. Aku berteriak pada diriku, aku bukan wanita perayu Pria, Bukan aku. Berapa kali aku mengatakan itu, dan kenapa aku merasa ini salahku.
Johny pria baik hati, dia telah memikat hatiku, aku tak mampu menolaknya, apa dia suka padaku?. Pria gagah yang disukai wanita, tapi dia telah berumah tangga. Apa aku salah mencintainya?.
Ario Pria Perompak berambut panjang, senyum menggoda penuh kegairahan, apa aku harus mengalah walaupun dia sudah punya?, Aku hanya wanita yang mempesona dan apa aku harus merasa bersalah dengan yang aku punya.
Harris, Pria Tampan yang kebapakan, tulang punggung dari 2 istri dan 7 anak, dia pria mapan, menolaknya meminangku itu musibah dalam hidupku. Kenapa aku harus mencintai yang sudah punya, bukankah banyak Perjaka yang rela antri demi cintaku.
Apa aku salah mencintai banyak Pria? Aku tak bermaksud merebut mereka dari keluarganya, aku mau membagi cintanya, apa aku salah jika mencintai semua? jawab aku, jawab!.
"Nak bangun, bangun, sudah sampai dari tadi", ya ampun, aku ketiduran dalam Taxi, badanku terasa fit, aku pasti ketiduran berjam-jam, kenapa Bapak Sopir tidak membangunkanku?.
Sinta : Kenapa Bapak tidak membangunkanku dari tadi?
Bapak Sopir : Tidurmu lelap, jadi Bapak biarkan dulu.
Aku buka Pintu Taxi, aku berikan ongkos tambahan buat Sopir Taxi, Aku merasa tidak enak walaupun dia baik. Aku berdiri diluar Taxi, Bapak itu hanya tersenyum padaku, Aku merasa aku mengenalnya. Dia berucap lirih padaku "Jangan memilih semua, bersabarlah dia akan datang kepadamu".
Mobil Taxi berjalan menjauh dariku. Aku kaget bagaimana dia tahu isi hatiku, apa aku tadi mengigau dalam Taxi?, Siapakah Pria itu?, Aku coba ingat-ingat memori lamaku. Ya Tuhan, dia Bapakku, dia telah tiada sejak aku Balita, aku ingat Foto di Album pernikahan Ibu, aku yakin itu.
Aku buru-buru kerumah hanya untuk melihat album foto itu, benar dugaanku. Aku menangis tersedu, benar kata bapak, aku harus mencari yang setia kepadaku, tak seharusnya aku merayu Pria-Pria Berumah tangga. Ibu keluar kamar memandangku, aku memeluknya, aku bilang bapak telah menasehatiku yang ibuku tak mampu, Ibu bingung, senang dan menangis melihatku.
Pertemuan dengan Bapak membuatku Bahagia, Aku merasa lepas, Aku akhirnya menemukan Pria seperti yang seperti Bapak Bilang. Aku bahagia sekarang.
Sinta Dan Cinta Para Pria
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H