Mohon tunggu...
Bagus Febriharyanto
Bagus Febriharyanto Mohon Tunggu... Guru - Agen perubahan ekosistem pendidikan untuk mewujudkan sosok profil pelajar pancasila

Calon guru penggerak angkatan 4 UPTD SDN 2 Leuwigede Kabupaten Indramayu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata Modul 3.3.a.10 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

24 Juni 2022   21:04 Diperbarui: 24 Juni 2022   21:06 8028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aksi nyata modul 3.3 ini saya mencoba membuat program dengan prakarsa perubahan yang sudah dibuat melalui tahapan BAGJA dengan judul : Pengelolaan Sampah Anorganik sebagai wujud Kreatifitas murid dalam menerapkan budaya Positif sekolah "Program pembuatan berbagai macam kerajinan dari sampah anorganik "sedotan" saya akan menyajikannya menggunakan model 4F (fact,feeling,finding,future).

1. Fact ( Peristiwa )

Latar Belakang

Dalam penerapan Budaya Positif Sekolah,sebagai langkah awal saya bersama murid membuat Kesepakatan Kelas. didalam Kesepakatan kelas yang murid buat, terdapat beberapa point diantaranya adalah " senantiasa menjaga kebersihan lingkungan sebagai wujud nilai-nilai positif yang tumbuh dari dalam diri murid itu sendiri. Dalam pelaksanaannya murid mampu menerapkan nilainilai kebajikan dengan diwujudkan dalam perbuatan membuang sampah pada tempatnya, namun sebagai seorang pemimpin pembelajaran saya harus mampu mengelola program yang berdampak pada murid. beranjak dari hal tersebut saya mencoba menggali lebih jauh terkait suara ( Voice ), pilihan (choice) & Kepemilikan ( Ownership) terkait pengelolaan kebersihan lingkungan. maka dibuatlah suatu program yaitu " Pengelolaan Sampah Anorganik sebagai wujud Kreatifitas murid dalam menerapkan budaya Positif sekolah "Program pembuatan berbagai macam kerajinan dari sampah anorganik "sedotan"

Sebelum membuat suatu Program yang berdampak pada murid, langkah awal yang saya lakukan adalah melakukan survei dan evaluasi terhadap Budaya Positif sekolah yang dilakukan bersama murid dan mencoba berdialog dengan murid untuk mengetahui suara ( voice ) pilihan ( choice ) dan kepemilikan ( ownership ). kemudian melakukan musyawarah, berkolaborasi bersama rekan guru dan kepala sekolah untuk merancang program yang berdampak pada murid didalam penerapan kesepakatan kelas yang sudah dibuat, murid mampu menjalankan nilai-nilai kebajikan yang tumbuh dalam dirinya dengan baik. hal itu ditunjukan ketika murid sudah secara konsisten membuang sampah pada tempatnya, melihat hal tersebut sebagai pemimpin pembelajaran saya harus mendorong murid agar muncul nilai-nilai kebajikan yang sesuai dengan komponen profil pelajar pancasila dalam dirinya. " tidaklah cukup hanya membuang sampah pada tempatnya, Namun alangkah lebih baik apabila sampah tersebut dapat diolah & dimanfaatkan dengan baik "

beranjak dari hasil evaluasi dan refleksi,langkah awal yang murid lakukan adalah dengan membuat tempat sampah khusus untuk sedotan, kemudian setelah terkumpul banyak murid akan mengolah dan membuat sampah Anorganik dari Sedotan untuk dibuat berbagai macam kerajinan sesuai kreatifitas, minat dan bakat yang mereka inginkan. kepemimpinan murid sangatlah penting dalam proses ini, karena murid akan memiliki tanggungjawab didalam proses pembelajarannya sehingga dapat menghasilkan suatu produk yang luar biasa dari program yang berdampak pada murid.

2. Feeling ( Perasaan )

Saya merasa Bangga dengan apa yang Murid lakukan karena mereka sudah mampu mengembangkan Kreatifitasnya dan memiliki tanggungjawab dari Program / Proyek yang mereka buat. karakter Profil Pelajar Pancasila yang muncul dalam Proyek ini adalah Kemandirian, Gotong-Royong & Kreatif.

3. Finding ( Pembelajaran )

Membuat murid memiliki Kepemimpinan dalam proses belajarnya & Memunculkan Komponen Profil pelajar pancasila dalam diri murid merupakan Pembelajaran yang berharga untuk saya sebagai seorang pemimpin pembelajaran. hubungan kemitraan antara guru & murid menjadikan proses pembelajran ini lebih bermakna, karena murid mampu mengembangkan kreatifitas dan tanggungjawabnya dalam program ini.

4. Future ( Penerapan ke depan )

Dalam penerapan kedepan, saya akan mencoba menjalankan program ini secara Konsisten dan keberlanjutan, serta menerapkanya di kelas yang lain dengan terus berkolaborasi bersama seluruh warga sekolah. hasil dari program ini nantinya akan dipublikasikan dalam pameran karya disekolah.

Gambar 1.Ketersediaan tempat sampah khusus sedotan
Gambar 1.Ketersediaan tempat sampah khusus sedotan
gambar 2.murid sedang menyiapkan sedotan yang dibutuhkan
gambar 2.murid sedang menyiapkan sedotan yang dibutuhkan
gambar 3.proses membuat miniatur bangunan sekolah dari sedotan
gambar 3.proses membuat miniatur bangunan sekolah dari sedotan
gambar 4. proses membuat bunga dari sedotan
gambar 4. proses membuat bunga dari sedotan
gambar 5. hasil bunga dari sedotan yang murid buat
gambar 5. hasil bunga dari sedotan yang murid buat
gambar 6.miniatur bangunan sekolah yang murid buat
gambar 6.miniatur bangunan sekolah yang murid buat

baca juga :

aksi nyata modul 3.3

https://youtu.be/mpZYg8Nx4SM

koneksi antar materi modul 3.3

https://youtu.be/iONV8hZ8ngM

demonstrasi kontekstual modul 3.3

https://youtu.be/PtCi2QMFJBc

refleksi terbimbing modul 3.3

https://youtu.be/-utyWZ8a9r4

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun