Mohon tunggu...
Bagus Febriharyanto
Bagus Febriharyanto Mohon Tunggu... Guru - Agen perubahan ekosistem pendidikan untuk mewujudkan sosok profil pelajar pancasila

Calon guru penggerak angkatan 4 UPTD SDN 2 Leuwigede Kabupaten Indramayu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Modul 3.2 Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya

26 Mei 2022   22:23 Diperbarui: 26 Mei 2022   22:31 33720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sintesis berbagai materi

Pemimpin pembelajaran dalam mengelola sumber daya merupakan tugas guru untuk mengelola ekosistem sumber daya yang ada disekolah, dimana sebuah ekosistem sekolah merupakan hubungan interaksi yang saling berkaitan dipengaruhi oleh faktor biotik dan abiotik. Faktor-faktor biotik yang ada disekolah yaitu : Kepala sekolah, Guru, Murid, Wali murid dan Masyarakat sekitar. Sedangkan faktor abiotiknya yaitu : keuangan sekolah dan segala bentuk sarana prasarana yang ada disekolah serta lingkungan alam sekitar.

Seringkali, kita sebagai pemimpin pembelajaran menemukan berbagai kendala dan hambatan dalam melakukan sesuatu atau menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi disekolah namun selama ini kita hanya berfokus pada masalah atau kekurangan yang ada tanpa kita sadari sebenarnya banyak sekali kekuatan-kekuatan yang ada disekolah.

Didalam modul 3.2 ini saya menemukan sebuah solusi untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi disekolah maupun untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat suatu rencana dengan cara melakukan pendekatan komunitas berbasis aset atau kekuatan dan untuk mengelola sumber daya utama yang ada disekolah, guru dapat melakukan pemetaan aset.

berikut adalah tujuh aset utama yang ada disekolah :

  1. Modal Manusia
  2. Modal sosial
  3. Modal Fisik
  4. Modal lingkungan atau alam
  5. Modal finansial
  6. Modal politik
  7. Modal agama dan budaya

Perbedaan antara pendekatan berbasis kekurangan atau masalah dan pendekatan berbasis aset :

Pendekatan berbasis kekurangan atau masalah memiliki ciri-ciri sebagai berikut : fokus pada masalah atau isu,hanya berkutat pada masalah utama,mengidentifikasi kebutuhan dan kekurangan-selalu bertanya apa yang kurang,merancang program hanya ketika terjadi masalah. Sedangkan,

Pedekatan berbasis aset memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Fokus pada aset dan kekuatan,membayangkan masa depan,berfikir tentang kesuksesan yang telah diraih dan kekuatan untuk mencapai kesuksesan tersebut,mengorganisasi sumber daya,merancang sebuah rencana berdasarkan visi dan kekuatan, melaksanakan rencana aksi dengan konsisten.

Untuk itu melakukan pendekatan berbasis aset sangatah penting karena dengan pendekatan tersebut kita dapat mengetahui kekuatan-kekuatan yang ada pada ekosistem sekolah sehingga nantinya berdampak pada pengelolaan sumber daya yang baik dan dengan pengelolaan sumber daya yang tepat maka kualitas pendidikan yang ada pada sekolah tersebut akan maju dan berkembang.

Dokpri
Dokpri

Kaitannya dengan materi lain yang sudah saya pelajari di pendidikan guru penggerak ini dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya kita dapat menerapkan nilai dan peran kita sebagai guru penggerak.

Dengan bermodalkan nilai mandiri,kolaborati, reflektif,inovatif dan berpihak pada murid. Kita dapat melakukan pengelolaan sumber daya untuk di implementasikan didalam kelas seperti pada saat proses pembelajaran kita bisa memanfaatkan aset sarana dan prasarana yang ada disekolah,memanfaatkan lingkungan sekitar dan mengembangkan potensi maupun kekuatan yang ada pada diri murid tersebut sehingga proses pembelajaran lebih menyenangkan dan bermakna.

Dokpri
Dokpri

adapun didalam lingkup sekolah dan masyarakat kita sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu menggerakan komunitas praktisi seperti kelompok kerja guru dengan senantiasa berbagi praktik baik dan juga mendorong seluruh wali murid dan warga sekitar agar bersama-sama membangun sekolah untuk kualitas pendidikan yang lebih baik.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Sebelum mempelajari modul 3.2 pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya, saya sebagai guru kurang mampu dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ekosistem sekolah sehingga pendekatan yang saya lakukan hanya mengandalkan berfikir berbasis kekurangan / masalah. Setelah saya mempelajari materi ini cara berfikir saya mulai berubah, saya dapat menerapkan pendekatan komunitas berbasis aset dan mulai memetakan 7 aset yang ada di lingkungan sekolah sehingga kita dapat mengetahui kekuatan-kekuatan yang ada untuk kemudian diterapkan dan dimanfaatkan dalam proses pengelolaan sumber daya agar terciptanya ekosistem sekolah yang baik supaya dapat memajukan kualitas pendidikan.

Bibawah adalah Tabel Rancangan Tindakan yang dibuat dalam Model BAGJA :

Prakarsa Perubahan : Mengembangkan Potensi,minat dan bakat murid melalui pembelajaran Berdiferensiasi.

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun