Kaitannya dengan materi lain yang sudah saya pelajari di pendidikan guru penggerak ini dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya kita dapat menerapkan nilai dan peran kita sebagai guru penggerak.
Dengan bermodalkan nilai mandiri,kolaborati, reflektif,inovatif dan berpihak pada murid. Kita dapat melakukan pengelolaan sumber daya untuk di implementasikan didalam kelas seperti pada saat proses pembelajaran kita bisa memanfaatkan aset sarana dan prasarana yang ada disekolah,memanfaatkan lingkungan sekitar dan mengembangkan potensi maupun kekuatan yang ada pada diri murid tersebut sehingga proses pembelajaran lebih menyenangkan dan bermakna.
adapun didalam lingkup sekolah dan masyarakat kita sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu menggerakan komunitas praktisi seperti kelompok kerja guru dengan senantiasa berbagi praktik baik dan juga mendorong seluruh wali murid dan warga sekitar agar bersama-sama membangun sekolah untuk kualitas pendidikan yang lebih baik.
Sebelum mempelajari modul 3.2 pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya, saya sebagai guru kurang mampu dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ekosistem sekolah sehingga pendekatan yang saya lakukan hanya mengandalkan berfikir berbasis kekurangan / masalah. Setelah saya mempelajari materi ini cara berfikir saya mulai berubah, saya dapat menerapkan pendekatan komunitas berbasis aset dan mulai memetakan 7 aset yang ada di lingkungan sekolah sehingga kita dapat mengetahui kekuatan-kekuatan yang ada untuk kemudian diterapkan dan dimanfaatkan dalam proses pengelolaan sumber daya agar terciptanya ekosistem sekolah yang baik supaya dapat memajukan kualitas pendidikan.
Bibawah adalah Tabel Rancangan Tindakan yang dibuat dalam Model BAGJA :
Prakarsa Perubahan : Mengembangkan Potensi,minat dan bakat murid melalui pembelajaran Berdiferensiasi.