Perubahan dalam skala global dapat dimulai dengan perubahan kecil dari diri sendiri. Kegiatan yang kita lakukan sehari-sehari, mencari informasi di internet dengan bantuan mesin pencari (search engine) misalnya, jika dilakukan dengan tepat, bisa menjadi satu langkah kecil untuk mengubah dunia.
Hal tersebut bukanlah bualan belaka. Hal inilah yang tengah dilakukan Ecosia, mesin pencari berbasis sosial yang akan menanam pohon saat kita menggunakannya. Iya, Anda tidak salah dengar, 'menanam pohon'.
Cara Kerja Ecosia
Sebenarnya, cara kerja Ecosia tidaklah rumit. Saat kita mencari sesuatu di Ecosia, mesin pencari tersebut akan menampilkan iklan pada hasil pencariannya. Ecosia akan mendapatkan pemasukan dari iklan-iklan tersebut. Ecosia menegaskan akan menggunakan minimal 80% dari keuntungan yang didapatkan untuk menjalankan proyek-proyek penanaman pohon di berbagai lokasi di dunia, salah satunya di Gunung Saran, Indonesia.
Proyek mereka tidak hanya penanaman pohon, namun juga pemberdayaan masyarakat yang ada di lingkungan sekitar lokasi proyek itu berada. Ecosia bekerja sama dengan berbagai lembaga swadaya masyarakat dan berbagai organisasi nonprofit untuk mewujudkan visi dan misi mereka.
Kita tidak harus mengklik iklan yang ditampilkan di Ecosia untuk berkontibusi, namun jika melakukannya, kita memberikan pendapatan yang lebih besar pada Ecosia, dan secara tidak langsung, membantu untuk merealisasikan proyek-proyek mereka.
Ecosia juga berusaha transparan dalam menjalankan proyek mereka. Tiap bulannya, Ecosia akan mempublikasikan laporan pemasukan dan pengeluaran mereka. Jadi, tidak perlu takut uang kita akan dikorupsi dan digunakan untuk pelesir ke Maladewa. Nai.
Mesin Pencari Berbasis Sosial
Saya sendiri baru mengetahui tentang Ecosia sekitar satu tahun yang lalu. Visi dan misi mereka membuat saya tertarik dan 'berhijrah,' meninggalkan Google sebagai mesin pencari utama di browsersaya.
Â
Pada awalnya saya agak kesulitan untuk move onkarena hasil pencarian Ecosia agak berbeda dengan yang biasa saya dapatkan saat memakai Google. Hal ini karena di balik layarnya, Ecosia menggunakan teknologi Bing, mesin pencari milik Microsoft. Iklan yang ditampilkan juga adalah iklan-iklan yang berafiliasi dengan Bing. Namun, kualitas hasil pencarian Ecosia terus mengalami peningkatan.
Munculnya mesin pencari seperti Ecosia in, yang memadukan antara perkembangan teknologi dan kepekaan sosial, menjadikannya sebuah inovasi yang berdampak positif bagi manusia dan lingkungan. Selain itu, hal tersebut juga menjadi bukti bahwa pendekatan interdisipliner perlu dilakukan dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ada di dunia. Dikotomi antara pendekatan sosio humaniora dan saintek sudah saatnya ditinggalkan.
Geevv, Ecosia Citarasa Indonesia
Proyek yang serupa tapi tak sama dengan Ecosia juga hadir di Indonesia, Geevv namanya. Sama halnya dengan Ecosia, Geevv menggunakan teknologi Bing dalam mesin pencarinya.
Cara kerjanya pun sama, yaitu menampilkan iklan pada hasil pencarian untuk mendapatkan pemasukan, dan menyisihkan sebagian besar keuntungannya untuk proyek mereka.
Untuk tiap pencariannya, Geevv akan mendonasikan Rp10,00. Kita bisa melihat berapa rupiah yang telah kita kumpulkan dari counter yang ada di mesin pencari mereka.
Yang menjadi pembeda, Geevv mengfokuskan proyeknya pada sektor kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Untuk cakupan proyeknya pun masih sebatas di wilayah Indonesia.
Saatnya Beralih
Tunggu apa lagi?
Ayo jadikan Ecosia ataupun Geevv sebagai mesin pencari utama kita. Mungkin akan perlu sedikit pembiasaan, namun kalau tidak dimulai dari sekarang, mau kapan lagi? Jadikan waktu kita yang seringkali berakhir sia-sia saat menjelajah di interner menjadi lebih bermanfaat. Hehe.
Informasi lebih detil tentang Ecosia dan Gevv bisa didapatkan di website mereka, ya.
Ecosia: www.ecosia.org
Geevv: www.geevv.com
Sumber Featured Image: https://www.freepik.com/free-vector/tablet-with-search-button-on-screen_814718.htm Designed by Freepik
*Tulisan ini dipost di blog pribadi saya: bagusfarisa.wordpress.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H