Pada awalnya saya agak kesulitan untuk move onkarena hasil pencarian Ecosia agak berbeda dengan yang biasa saya dapatkan saat memakai Google. Hal ini karena di balik layarnya, Ecosia menggunakan teknologi Bing, mesin pencari milik Microsoft. Iklan yang ditampilkan juga adalah iklan-iklan yang berafiliasi dengan Bing. Namun, kualitas hasil pencarian Ecosia terus mengalami peningkatan.
Munculnya mesin pencari seperti Ecosia in, yang memadukan antara perkembangan teknologi dan kepekaan sosial, menjadikannya sebuah inovasi yang berdampak positif bagi manusia dan lingkungan. Selain itu, hal tersebut juga menjadi bukti bahwa pendekatan interdisipliner perlu dilakukan dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ada di dunia. Dikotomi antara pendekatan sosio humaniora dan saintek sudah saatnya ditinggalkan.
Geevv, Ecosia Citarasa Indonesia
Proyek yang serupa tapi tak sama dengan Ecosia juga hadir di Indonesia, Geevv namanya. Sama halnya dengan Ecosia, Geevv menggunakan teknologi Bing dalam mesin pencarinya.
Cara kerjanya pun sama, yaitu menampilkan iklan pada hasil pencarian untuk mendapatkan pemasukan, dan menyisihkan sebagian besar keuntungannya untuk proyek mereka.
Untuk tiap pencariannya, Geevv akan mendonasikan Rp10,00. Kita bisa melihat berapa rupiah yang telah kita kumpulkan dari counter yang ada di mesin pencari mereka.
Yang menjadi pembeda, Geevv mengfokuskan proyeknya pada sektor kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Untuk cakupan proyeknya pun masih sebatas di wilayah Indonesia.
Saatnya Beralih
Tunggu apa lagi?
Ayo jadikan Ecosia ataupun Geevv sebagai mesin pencari utama kita. Mungkin akan perlu sedikit pembiasaan, namun kalau tidak dimulai dari sekarang, mau kapan lagi? Jadikan waktu kita yang seringkali berakhir sia-sia saat menjelajah di interner menjadi lebih bermanfaat. Hehe.