Mohon tunggu...
Bagus Dwi Wisnu
Bagus Dwi Wisnu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sarjana Program Studi Kriminologi Univesritas Indonesia

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Bagaimana Kriminologi Forensik Mengungkap Suatu Kejahatan?

3 Januari 2023   18:30 Diperbarui: 3 Januari 2023   18:30 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehadiran ahli sangat dibutuhkan untuk membantu memberikan dalam pengungkapan kasus kejahatan. Melalui keahliannya, diharapkan dapat membantu memberikan petunjuk dan titik terang untuk mengungkap motif suatu kejahatan. Ahli menganalisis temuan-temuan yang ada kemudian mengaplikasikan teori-teori yang berhubungan kemudian memberikan penjelasan mengenai motif suatu kejahatan. Motif dalam suatu kejahatan menjadi penting karena motif merupakan dasar dari kebutuhan emosional, psikologis, dan material yang kemudian mendorong dan dipuaskan oleh perilaku. Motif ini dapat diketahui secara objektif dengan memeriksa perilaku pelaku yang diketahui dan pola pilihan sebelum, selama, dan setelah melakukan kejahatan.

Untuk mengetahui motif dari sebuah kejahatan tersebut, diperlukan suatu metode investigasi yang scientific. Metode ini didasarkan aspek-aspek ilmiah dalam mengungkapkan suatu kejahatan. Disinilah bagaimana ilmu forensik bekerja. Ilmu forensik sendiri merupakan penggunaan beberapa ilmu untuk menjelaskan bagaimana, mengapa, dan dalam kondisi apa terjadinya sebuah kejahatan. Banyak ilmu dapat membantu sistem hukum memahami apa yang terjadi pada orang yang meninggal dunia secara tidak sengaja atau sebagai akibat dari kekerasan. Penyebab, cara, dan keadaan kematian dapat dijelaskan dengan menggunakan berbagai ilmu pengetahuan. Banyak ilmu dapat membantu sistem peradilan memahami apa yang terjadi pada kejahatan dalam situasi yang tidak dapat dijelaskan. Ilmu forensik tidak selalu mengenai pembunuhan, namun juga jenis kejahatan lainnya. Dalam membantu Ilmu Forensik, Kriminologi Forensik hadir sebagai suatu disiplin yang membantu pengungkapan kejahatan melalui metode scientific dalam ruang lingkup kriminologi, seperti studi terperinci tentang jenis kejahatan tertentu (kejahatan ekonomi, kejahatan kekerasan, dan lainnya..), penyebab kejahatan dan kriminalitas (faktor biologis, psikologis, sosial), penjelasan teoritis tentang kejahatan (berbagai perspektif), dan lainnya.

Apa itu Kriminologi Forensik?

Upaya seorang kriminolog dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan menyajikan bukti untuk kepentingan prosedur yang tidak memihak dalam proses pengadilan disebut sebagai kriminologi forensik. Ini adalah sub bidang kriminologi terapan yang luas dimana teoritis dan abstrak bertemu dengan dunia nyata. Ini memerlukan analisis ahli, kritis, dan tidak memihak pada kasus pidana apapun dan bukti terkait menggunakan metode ilmiah, diikuti dengan interpretasi bukti. Dalam penerapannya, terdapat dua jenis praktisi kriminologi forensik, yakni spesialis dan generalis. 

Spesialis dalam kriminologi forensik dapat berkonsentrasi hanya pada satu bidang studi, seperti penggunaan kekuatan oleh penegakan hukum, penilaian risiko, keamanan, profil kriminal, penilaian ancaman, evaluasi presentasi, atau bidang melihat bukti fisik seperti kriminalistik. 

Di sisi lain, generalis dalam kriminologi forensik akan memiliki berbagai informasi dari banyak disiplin ilmu lain dan akan memiliki beberapa bidang spesialisasi. Mereka mahir dalam teori dan praktik beberapa topik kriminologi tanpa harus sepenuhnya menguasai masing-masing topik. Jenis ilmuwan forensik tertentu yang dikenal sebagai "generalis forensik" berpengetahuan luas dan berpikiran terbuka dalam berbagai spesialisasi forensik. Mereka adalah ahli "gambaran besar" yang dapat menggunakan karya ilmuwan forensik lain untuk menciptakan kembali gambaran kejahatan dan kemudian mengarahkan penyelidik ke spesialis forensik jika diperlukan. Mereka adalah spesialis dalam bidang interpretasi bukti tertentu, namun tidak semua disiplin ilmu. 

Peran Kriminologi Forensik

Setelah memeriksa secara menyeluruh semua data perilaku dan fisik yang tersedia, kriminologi forensik membantu merumuskan hipotesis tentang tindakan dan kondisi yang mengarah pada kejahatan. Secara alami, memanfaatkan ilmu pengetahuan yang sehat dan metode ilmiah, mengevaluasi hipotesis itu dan teori-teori lain terhadap data yang tersedia, dan menggunakan penalaran analitis dan pemikiran kritis untuk memisahkan fakta, asumsi, pandangan, dan kesimpulan adalah langkah-langkah dalam proses tersebut. Pada akhirnya, kriminologi forensik membantu penemuan, investigasi, rekonstruksi, dan analisis kejahatan dan perilaku kriminal, serta identifikasi, penangkapan, interogasi, dan pengadilan pelaku. Analisis dan temuan ini kemudian dikaitkan dengan proses ilmiah dan juga dimaksudkan agar cukup akurat dan pasti untuk digunakan dalam uji coba.

Hubungannya dengan Ilmu Forensik lainnya

Ilmu Forensik sejatinya juga ditopang oleh berbagai disiplin ilmu lain dalam penerapannya. Penggunaan berbagai macam disiplin ilmu ini, tidak lain adalah untuk menunjang berbagai proses pembuktian kejahatan secara ilmiah sehingga menemukan kebenaran secara objektif. Kriminologi Forensik adalah salah satu disiplin ilmu yang membantu Ilmu Forensik dalam pengungkapan kejahatan sesuai dengan ruang lingkup, metode, dan teorinya. Beberapa disiplin ilmu lain juga turut menopang Ilmu Forensik dan melengkapi Kriminologi Forensik dalam praktiknya. Disiplin ilmu lain yang dimaksud antara lain:

Antropologi Forensik, bagian dari Antropologi yang berusaha evolusi spesies manusia yang berbeda melalui ciri fisik dan anatomi rangka tubuh manusia. Penggunaannya dalam mengidentifikasi tubuh yang telah membusuk, terbakar, hancur, atau tidak dapat diidentifikasi melalui ciri-ciri perkembangan manusia, budaya, dan sejarahnya.

Digital Forensik, merupakan ilmu yang meninjau dan mengevaluasi data pada perangkat penyimpanan digital yang dapat mencakup bukti atau petunjuk untuk pengungkapan suatu kasus kejahatan.

Psikologi Forensik, merupakan ilmu yang meninjau kemampuan mental dan psikologis salah satu pihak di persidangan (terdakwa, pelapor, bahkan saksi). Pendekatan ini berfungsi untuk mengklarifikasi apakah para terdakwa sepenuhnya menggunakan kemampuan mental mereka pada saat mereka dituduh melakukan kejahatan dalam kasus para terdakwa. Psikolog forensik, misalnya, akan dapat menyiapkan laporan yang menunjukkan apakah terdakwa sadar pada saat melakukan kejahatan jika ada terdakwa dalam kasus pembunuhan.

Akuntansi Forensik, merupakan cabang ilmu akuntansi yang membantu proses penegakan hukum. Akuntansi Forensik memberikan bantuan pengungkapan kejahatan melalui identifikasi, analisis, dan investigasi laporan keuangan yang sesuai dengan prosedur tinjauan hukum dan administratif.

Selain di atas, masih terdapat banyak beberapa disiplin ilmu forensik lainnya seperti DNA Forensik, Kedokteran Forensik, Psikiatri Forensik, Grafologi Forensik, Linguistik Forensik, dan lainnya yang tentu saja semuanya membantu dalam proses pengungkapan kejahatan dan investigasi suatu kejadian kejahatan.

Lalu Apa Hubungan Semua Disiplin Ilmu Forensik tersebut dengan Kriminologi Forensik?

Kriminologi Forensik hadir sebagai analisis lanjutan daripada berbagai temuan, data, dan analisis dari berbagai disiplin ilmu forensik lainnya. Sehingga, dalam mengungkap motif atau peristiwa suatu kejahatan menjadi lebih objektif dan akurat. Dari analisis dan temuan itu akhirnya dikaitkan untuk saling mendukung dan dianalisis dalam lingkup besar ilmu Kriminologi Forensik berdasarkan cakupan dari ilmu Kriminologi itu sendiri, seperti spesifikasi kejahatan, viktimologi, penologi, teori penyebab kejahatan, dan lainnya. Hal ini akan lebih membantu penegakan untuk mengambil keputusan dan informasi lainnya seperti profiling pada pelaku, korban, dan saksi yang ada pada suatu kejahatan.

Contoh kasusnya seperti kasus kematian pembunuhan Brigadir J yang sekarang masih disidangkan di pengadilan. Ahli Psikologi Forensik membantu memberikan analisis terkait latar belakang emosional dan psikologis dari tiap-tiap terdakwa termasuk profiling untuk membantu proses pengungkap kejadian. Ahli hukum pidana membantu untuk memberikan gambaran batas-batas jenis-kejahatan yang didakwakan berdasarkan temuan, fakta persidangan dan hal-hal lainnya yang sesuai dengan pedoman undang-undang. Ahli Digital Forensik memberikan analisis berdasarkan temuan dan bukti digital yang ada di alat komunikasi dan CCTV di sekitar tempat kejadian untuk membantu menjelaskan peristiwa kejahatan dalam pembunuhan Brigadir J. Ahli Kriminologi juga memberikan analisis mengenai penyebab pembunuhan, hubungan pelaku dan korban pembunuhan, hubungan korban dengan saksi, saksi dengan pelaku, aspek-aspek sosial yang mendukung dalam terjadinya pembunuhan, dan hal lainnya yang mencakup ruang lingkup Kriminologi. Pada akhirnya, semua proses tersebut bagian wilayah besar dari Kriminologi Forensik yang membantu dalam persidangan untuk mengungkapkan dan menjelaskan bagaimana kejahatan itu terjadi secara objektif dan akurat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun