Mohon tunggu...
Bagus DwiCahyono
Bagus DwiCahyono Mohon Tunggu... Dosen - Suka Humor

Tinggi Badan 168 cm BB 62 kg

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Dosen dalam Mewujudkan Lulusan Pendidikan Tinggi Vokasi Keperawatan yang Profesional dan Berdaya Saing Global

13 November 2023   18:42 Diperbarui: 13 November 2023   18:50 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurikulum yang menggunakan pendekatan OBE ini jelas berpusat pada mahasiswa, peran dosen di sini lebih banyak sebagai fasilitator. Salah satu teknik pembelajaran yang dapat digunakan dalam pendekatan kurikulum OBE ini adalah pengembangan klien standar. Penelitian Cahyono et al., (2020) menjelasakan bahwa klien standar efektif dalam meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa dan kemampuan komunikasi terapeutik mahasiswa perawat. Pengembangan klien standar di masa revolusi industri 4.0 dengan memanfaatkan Augmented Reality (AR) yang efektif dalam pengembangan simulasi latihan pembedahan maksila (Ayoub & Pulijala, 2019). AR saat ini merupakan teknologi yang berkembang pesat, teknologi ini terdiri dari generasi gambar baru dari informasi digital di lingkungan fisik nyata seseorang, yang mensimulasikan lingkungan di mana yang artifisial dan nyata bercampur (Vinolo Gil et al., 2021).

Dalam melaksanaan kurikulum pendekatan OBE ini dosen dalam menyampaikan materi pembelajarannya menggunakan pengantar dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang di mix, menggunakan istilah-istilah keperawatan internasional. Soal-soal yang akan dibuat evaluasi atau diujikan ke mahasiswa menggunakan soal yang berstandar UKOMNAS dan juga dicoba soal-soal NCLEX. Hal yang penting di sini dalam pelaksanaan kurikulum pendekatan OBE adalah pelasanaan OSCE yang mulai dilakukan mulai dari drill ke mahasiswa semester akhir.

Peran Dosen dalam bidang  penelitian di era revolusi industri 4.0 untuk mewujudkan lulusan pendidikan tinggi vokasi keperawatan yang profesional dan berdaya saing global.

Continuous improvement  dalam siklus manajemen pendidikan merupakan suatu keniscayaan yang harus dilakukan oleh seorang dosen sebagai garda terdepan (Chaer et al., 2020). Untuk melakukan perbaikan berkelanjutan memerlukan bantuan teknologi, karena itu dosen harus "melek dan meng-update" teknologi untuk mengembangkan pendidikan vokasi keperawatan. Saat ini telah banyak aplikasi berbasis artificial intelligence yang sangat berguna dalam penelitian keperawatan. Pengembangan profesional sebagai spesialisasi praktik keperawatan ditentukan oleh standar, berdasarkan penelitian, dan sangat penting untuk hasil yang berkualitas bagi pasien dan institusi (Brunt & Morris, 2023).

Pemanfaatan teknologi yang terintegrasi dengan revolusi industri 4.0 digunakan dalam penelitian dosen. Selain menggunakan AI, penelitian dosen harus mulai menggunakan aplikasi yang ber-platform revolusi industri 4.0 seperti internet of things yang menggunakan jurnal-jurnal bereputasi internasional sebagai rujukannya. Beberapa aplikasi di bawah ini berbasis artificial intelligence (AI) seperti aplikasi Mendeley atau Zotero untuk sitasi, turnitin untuk plagiarism checker, Quillbot untuk parafrase dan DeepL untuk translate ke dalam Bahasa Indonesia.

Luaran penelitian dosen vokasi keperawatan harus dapat menghasilkan produk nyata yang dapat dimanfaatkan dan digunakan secara luas oleh masyarakat, serta yang diperlukan oleh dunia usaha dan industri. (Kemendikbud.go.id, 2022). Luaran penelitian haruslah berpedoman pada standar internasional jika ingin berdaya saing global, hal ini bisa dilakukan jika luaran penelitian tersebut di submit dan muncul di jurnal bereputasi internasional misalnya terindeks Scopus, Web Of Science, Scimago ataupun PubMed. Sebagai contoh hasil case report penelitian yang ada di jurnal  PubMed tentang manajemen keperawatan pada pasien COVID-19 (Peig et al., 2021).

Peran Dosen dalam bidang  pengabdian kepada masyarakat di era revolusi industri 4.0 untuk mewujudkan lulusan pendidikan tinggi vokasi keperawatan yang profesional dan berdaya saing global

Pengabdian kepada masyarakat merupakan peran selanjutnya dosen vokasi keperawatan setelah penelitian. Pengabdian ini merupakan hilirisasi hasil penelitian vokasi keperawatan yang dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti: (1) pengembangan produk atau teknologi berbasis hasil penelitian yang dapat diaplikasikan di masyarakat seperti inventory tentang mengukur tingkat kepercayaan diri. (2) pelatihan atau workshop kepada masyarakat atau institusi kesehatan seperti puskesmas utnuk menerapkan hasil penelitian. Seperti pelatihan tentang pemberian terapi reminesence dalam menurunkan depresi lansia dengan keterbatasan gerak akibat stroke (Nurhalimah et al., 2022).

Selanjutnya laporan hasil pengabdian kepada masyarakat tersebut dapat di submit pada jurnal pengabdian masyaratak yang tentunya terakreditasi nasional maupun internasional guna mendukung pengembangan lulusan berdaya saing global.

KESIMPULAN

Revitalisasi Program Diploma III Keperawatan tahun 2022 oleh AIPVIKI berfokus pada Outcome Based Education (OBE). Peran dosen dalam hal ini adalah melaksanakan program pengajaran yang berfokus pada OBE tersebut dengan memanfaatkan teknologi hasil revolusi industri 4.0  seperti augmented reality (AR).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun