Mohon tunggu...
bagus dwi nur cahyo
bagus dwi nur cahyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya ingin menjadi orang muda yang sukses

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tingkah Laku Para Caleg dalam Memasuki Pemilihan

9 Agustus 2022   23:41 Diperbarui: 10 Agustus 2022   00:55 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia persilatan politik kini semakin ramai dengan banyak aksi para calon anggota legislatif (caleg), baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun nasional. Tidak juga itu para caleg beserta timnya ada yang sibuk dengan media sosialnya, ada juga yang berkungjung ke rumah -- rumah, ada juga yang membagikan brosur atau kartu nama, selain itu banyak juga yang memasang baliho bahkan baliho tersebut juga dipasang di pepohonan yang tempatnya sering kali dibuat perkumpulan para rakyat, apapun hasilnya mereka pasti akan berkorban pasti tidak ingin tersaingi oleh caleg lainnya semua itu dilakukan untuk 1 tujuan supaya bisa menjadi wakil rakyat di kotanya masing -- masing.
Mereka juga memasang tagline dengan pertimbangan masing -- masing tagline tersebut dibagi menjadi beberapa kategori yaitu:
1.Tagline berupa ajakan agar para pemilih percaya dia lah yang bisa di percaya dan bisa mewakili kota ini dan bisa mengambil kebijakan warga pada lima tahun ke depan. Caleg -- Caleg ini biasanya pendatang baru yang berusaha keras agar di percaya oleh rakyat baru menyalonkan dan tidak diberi kesempatan untuk mewakili kota.
2.Ada juga tagline yang seolah olah hanya menyampaikan Visi dan Misi semua itu bertujuan supaya bisa memperjuangkan lima tahun ke depannya. Dari rencana itu dapat kita tahui 2 hal yaitu, pada satu sisi mereka ingin mempertegas kalo seandainya mereka terpilih mereka akan fokus dengan tagline yg sudah di publikasikan tadi. Di sisi lain mereka harus inget bahwa setelah menjadi anggota legislatif, merekan belum tentu bisa meneepai janji yang sudah di publikasikan tadi.
Kesimpulan di atas adalah pandai -- pandailah dalam bersaing semua rakyat juga tidak butuh janji tapi butuh pemimpin yang bisa bertanggung jawab dengan rakyatnya dan bisa memenuhi semua janji -- janjinya sebelum dia mejadi pemimpin di kota tersebut, mungkin semua pejuangan/pengorbanan sudah dilakukan tapi kalo kita bisa bikin masyarakat percayaa dan kita bisa memenuhi semua janji -- janji maka bisa kita untuk mejadi pemimpin yang bertanggung jawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun