Mohon tunggu...
bagus djenar
bagus djenar Mohon Tunggu... Lainnya - buruh swasta

binatang penyayang keluarga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Panas Kopi Pertemanan

6 Februari 2017   00:51 Diperbarui: 6 Februari 2017   00:56 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Politik cukup memanaskan kopimu pak, bukan pertemanan kami.   

Ada yg bahas politik menggebu gebu di warung, saya lihat ada beberapa orang yg gak sefaham namun terpaksa manggut2 krn melihat yg lg "orasi" adalah org yg punya jabatan/ terpandang.

Wah.. Salah kaprah nih tongkrongan.😂

Kalau memang gk sefaham atau ada yg perlu diinterupsi, ya sampaikan donk, jangan takut cuma karena dia kaya/punya jabatan! Takut kopi gk dibayari?! Ceilah bro, berapa sih harga kopi. 😂

Dan gini pak,  Pas ngopi bareng saya, tolong. Jgn ngajak debat soal politik, sy awam. Gak tau banyak intrik2 Ikan tongkol didalamnya.😂

Seberapapun pintarmu, sekaya dan setinggi apapun jabatanmu. Saya hny sekedar berlaku baik. Gak ada pilih2 teman. Karena pd dasarnya Kita semua terlahir dgn fitrah yang baik. Jadi tolong jangan paksakan kepentingan ke kami.

Satu lagi, berteman bukan perniagaan, teman adalah harta yg tdk utk diperjual belikan, jauh dari takaran untung rugi. Berteman boleh dgn siapa saja, dimana saja. 

Tapi soal respect, dan karena saya islam.  sy terus belajar dan lebih seneng liat lelaki yg denger adzan lngsung ngajak sholat temen deket/anak/istri/org sekitar, lelaki yg sayang keluarga. Lelaki yg terus menerus belajar cara jadi benar. Bukan meng -iya- kan yg salah asal sefaham. 

Ingat, tegurlah temanmu jk dia salah.membiarkan dan  Membenarkan kesalahannya sama saja menggali kubur kalian sendiri. 

Bagaimana Jika gk berteman dan baik sm org kaya, kpn kau ketularan jd kaya? Minimal berteman dekatlah..

 Hehe.. sy sudah baca  gaya motivasi itu beberapa tahun yg lalu, lihat kanan kiri saya, ada tukang las, buruh outsourcing, ada jg yg kerjanya serabutan. Mereka semua teman saya,  bahkan ada yg sedari kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun