Mohon tunggu...
bagus djenar
bagus djenar Mohon Tunggu... Lainnya - buruh swasta

binatang penyayang keluarga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Orgasme dari Tuhan

1 Juli 2015   11:31 Diperbarui: 1 Juli 2015   12:09 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Orgasme dari Tuhan.

Pernah mengecap perasaan puas sehabis menolong orang lain? Setelah melakukan kebaikan? berbagi?

Seperti menghirup dalam2 aroma kebaikan, lega, ada kepuasan tersendiri, jauh dari rasa pamrih, semacam ada rasa bangga yang harus kita rahasiakan, yang cukup diri kita dan tuhan yang tau.

bagiku itu yang dinamakan dengan Orgasme dari Tuhan. (mungkin itu ucapan terimaksih langsung dari tuhan, karena kita peduli dan mau berbagi kebaikan dgn sesama makhluk –Nya)

Gak semua orang pernah mengecap perasaan itu, karena bagi sebagian orang, sangat susah melakukan kebaikan tanpa menyertakan embel2 pamer /pamrih/riya didalamnya.

Kita semua tau, segala amal kebajikan yang telah kita perbuat, akan dibungkus rapi oleh malaikat dan dihantarkannya ke tuhan. Dengan bungkus keikhlasan yg begitu Cantik,virginitasnya terjaga.

Seperti Kado ,dengan pembungkus Ikhlas dan isinya kebaikan.

Namun rasa pamrih / Riya, hanya akan membuka bungkusan amal tersebut ditengah perjalanan sebelum sampai ke tangan tuhan.

Berarti tuhan gak bakal terima amal kita dalam keadaan utuh, no surprise! Udah gak perawan, bungkusnya udah kebuka.. , tetap diterima sih, Cuman tuhan sedikit kecewa, jadi gak ada balasan langsung, No thanks. So.. Gak ada sensasi Orgasme dari Tuhan.

Apapun itu, mari berbagi.. karena kita gak pernah sendiri – YNWA (you never walk alone. )

“ Terlintas dibenakku ketika ada anak kecil , maen bareng ,lalu mereka berebut mainan. Disaat yang satu semakin erat mempertahankan mainan miliknya, maka teman yang lain malah semakin kuat berusaha merebutnya. “

Mungkin kalimat diatas adalah sedikit gambaran, dikala kita terlalu menggenggam kuat milik kita, akan ada saja sesuatu hal yg justru membuat kita kehilangannya , merasa kurang, dan yang paling parah adalah, kita sudah memiliki segala hal, tapi jiwa kita dikerdilkan, bathin kita dimiskinkan oleh perasaan takut kehilangan. Individu seperti inilah yang akan semakin dijauhkan dari rasa syukur. Nestapa..

Tapi ada juga orang2 yang dengan santainya, penuh ikhlas, nothing to lose, mereka gak takut merasa kekurangan. Selama bisa berbagi ,mereka berusaha menyenangkan hati orang lain. Selama bisa memberi , mereka memberi dengan penuh ikhlas, tanpa sedikitpun merasa kehilangan.

Dengan berbagi, kita melihat senyum sesama, Berbagi juga merupakan penebus kesalahan sekaligus ajakan untuk menebar kebaikan.

Mari.. Selalu berlomba lomba berburu Orgasme dari Tuhan, karena berbagi adalah tentang kepuasan bathin, membuat Jiwa kaya raya dengan Cara menyenangkan orang lain.

Dari Saya,

Bukan orang baik di bulan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun