Lingkungan sebagai media pembelajaran dalam membentuk identitas bangsa
Peserta didik sebagai bagian dari masyarakat memiliki peran sebagai calon penerus bangsa. Oleh karenanya berbagai masalah yang timbul dalam masyarakat sangat penting untuk dipahami dan dikenalkan oleh peserta didik agar nantinya peserta didik diharapkan mampu untuk memberikan solusi dalam menghadapi masalah dalam bermasyarakat. Sebagai contohnya guru mengaplikasikan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah dan juga pembelajaran berbasis proyek. Hal tersebut nantinya dapat membentuk peserta didik yang memiliki pemikiran yang kritis, aktif, kreatif, dan inovatif dalam menanggapi permasalahan yang timbul dilingkungan hidupnya. Contoh konkritnya peserta didik diajak untuk menganaisis kasus yang terjadi diligkunganya dan juga diajak untuk melakukan kampanye atas permasalahan tersebut, kemudian kegiatan lain seperti penanaman pohon dan menjaga kebersihan ingkungan sebagai upaya untuk lebih peduli dengan lingkungan masyarakat.
Proses pembelajaran sesuai identitas manusia Indonesia tentu harus mencerminkan berbagai aspek yang menggambarkan keberagaman dan keharmonisan Indonesia. Dengan pembelajaran yang mengintegrasikan Bhineka Tunggal Ika, Pancasila, Religiusitas, kearifan lokal, dan lingkungan diharapkan peserta didik mampu untuk memiliki karakter yang berorientasi pada nilai-nilai bangsa dan melahirkan generasi muda yang tidak hanya cerdasr secara inteektual akan tetapi juga bermoral. Sehingga dengan begitu guru dalam mengimplementasikan identitas tersebut dalam menciptakan pembelajaran yang iklusif dan berpusat pada keadaan dan kondisi serta kebutuhan peserta didik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H