Semarang, 19 Juli 2024 -- Dalam upaya membangun karakter anti korupsi di kalangan siswa, Tim Pengabdian Universitas Negeri Semarang (UNNES) mengadakan sosialisasi di SMA Mega Islamic Boarding School, Kota Semarang. Acara yang berlangsung pada Jumat siang ini dipandu oleh Ibu Tutik Wijayanti, M.Pd, sebagai pembawa acara. Kegiatan ini bertujuan memperkuat karakter dan pemahaman siswa mengenai faktor penyebab, pengaruh, sampai solusi kasus korupsi yang terjadi di Indonesia, selain itu bertujuan membentuk siswa yang lebih peduli dengan perkembangan kasus korupsi sehingga dapat membentuk sikap anti korupsi sejak dini. Kegiatan ini berlangsung di gedung seminar SMA Mega Islamic Boarding School Kota Semarang, pukul 14.00 -- 16.00 WIB dan  diikuti sekitar 50 siswa kelas XI dan XII sebagai peserta.
Sebelum memasuki sesi inti, Kepala Sekolah SMA Mega Islamic Boarding School memberikan sambutannya. Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada tim pengabdian UNNES dan mengungkapkan bahwa sekolah sangat antusias menanti kegiatan ini. "Kami menyadari pentingnya pendidikan anti korupsi yang ditanamkan sejak dini. Melalui kegiatan ini, kami berharap siswa dapat memahami nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat serta menjauhkan diri dari tindakan korupsi," ujar Kepala Sekolah dengan penuh harapan. Setelah berakhirnya sambutan, tim pengabdian memberikan plakat secara simbolis sebagai tanda kerjasama antara Universitas Negeri Semarang dengan Mega Islamic Boarding School.
Sebelum penyampaian materi, tim pengabdian terlebih dahulu melakukan pre-test untuk mengukur pemahaman dasar siswa terkait tindak pidana korupsi. Hasil pre-test menunjukkan rata-rata nilai siswa sebesar 4,5, angka yang dinilai cukup rendah. Menyikapi hal ini, tim pengabdian berupaya meningkatkan pemahaman siswa dengan menyampaikan materi tentang korupsi melalui metode yang interaktif dan menyenangkan.
Materi inti disampaikan oleh Profesor Eko Handoyo, M.Si, Â guru besar di Jurusan Politik dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Negeri Semarang. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan secara rinci tentang bahaya korupsi bagi masyarakat, terutama di lingkungan sekolah. "Korupsi adalah ancaman serius yang dapat merusak tatanan sosial dan keadilan. Penting bagi kita untuk mencegahnya sejak dini dengan memperkuat karakter generasi muda," jelas Profesor Eko.
Materi disampaikan dengan menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik generasi Z, seperti penayangan video, gambar interaktif, dan games edukatif. Siswa tidak hanya diajak mendengarkan, tetapi juga dilibatkan secara aktif dalam diskusi terbuka, analisis kasus, serta tanya jawab. Setiap siswa diajak berpikir kritis untuk menganalisis faktor penyebab, pengaruh, dan solusi dari kasus-kasus korupsi yang pernah terjadi di Indonesia.
"Metode ini dipilih agar siswa bisa benar-benar memahami materi yang disampaikan, tidak hanya sebagai pendengar pasif, tetapi sebagai pelaku yang aktif dalam memerangi korupsi," lanjut Profesor Eko. Beliau juga menekankan pentingnya peran generasi muda dalam gerakan anti korupsi. Siswa diarahkan untuk menjadi Duta Anti Korupsi, dengan tugas menyebarluaskan kesadaran ini melalui media sosial, seperti membuat konten positif tentang anti korupsi di TikTok, Instagram, atau platform lainnya.
Sesi diskusi menjadi salah satu momen paling menarik dalam acara ini, di mana siswa diberikan ruang untuk bertanya, menyampaikan pendapat, serta memberikan saran tentang bagaimana cara mencegah tindakan korupsi. Beberapa siswa mengusulkan kampanye melalui media sosial sebagai salah satu solusi yang efektif mengingat penggunaan teknologi yang sangat akrab dengan kehidupan mereka.
Berdasarkan penuturan salah satu siswa yang mengikuti kegiatan, ia merasa sangat terlibat dan termotivasi. "Saya merasa aktif dan terlibat penuh dalam kegiatan ini," ungkap salah satu siswa yang terlihat antusias selama acara berlangsung. Diharapkan dengan kegiatan ini siswa lebih sadar akan bahaya korupsi serta mampu mengimplementasikan  ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Acara terakhir ditutup dengan foto bersama seluruh siswa siswi SMA Mega Boarding School Kota Semarang