Mohon tunggu...
Bagus Cahyono
Bagus Cahyono Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan

Berfikir kritis menolak anarkis

Selanjutnya

Tutup

Nature

Andaikan Burung Dibebaskan dan Semua Bisa Menikmatinya

7 April 2014   22:58 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:57 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sedang membayangkan tinggal disuatu negeri yang penuh dengan taman dan burung beraneka warna dengan suaranya yang indah bersahut-sahutan menyambut pagi hariku yang cerah, saya sedang membayangkan andaikan ada burung-berwarna indah seperti parkit, lovebird, atau bahkan kakatua hinggap ditanganku ketika aku menyodorkan biji-bijian kepada mereka sementara burung kenari yang kuning cerah bersiulan diantara ranting-ranting pohon dihadapanku dengan riangnya, dan ditiap-tiap rumah dibuatkan sarang burung burung mungil yang lucu dan indah untuk mereka, andaikan anugrah alam ini tidak hanya menjadi milik mereka yang mempunyai harta andaikan burung ada pada kodratnya untuk bisa terbang melanglang buana, tapi akhirnya aku tersadar dari mimpi bahwa itu semua takan mungkin terjadi minimal untuk negriku ini yang katanya surga dunia tapi neraka bagi hewan-hewan liar karena semakin rusak saja alam mereka, aku sadar diantara mereka menggantungkan nafkahnya dari burung-burung ini dan ada rasa iba untuk mengabaikannya, hanya saja aku selalu berdoa semoga burung-burung liar yang masih tersisa bisa juga dinikmati anak cucu kita kelak, semoga saja..

berikut adalah contoh dari negara tetangga kita Australia bersahabat dengan alam :

Semoga menjadi inspirasi bagi kita semua, bila kita mau kita bisa bersahabat dengan alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun