Mohon tunggu...
Bagus Pri
Bagus Pri Mohon Tunggu... -

Penyuka seni, hobby membatik dan menghayal. Punya cita-cita jadi penulis terkenal.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kau (2)

1 April 2010   01:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:04 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semalam kau memperdebatkan kapan tepatnya pertemuan kita? Aku tak bisa menjawabnya, sms-mu bahkan tak mampu kubaca, semua menyesakkan. Aku sudah menghitung dengan cermat, kapan kita bertemu dan kapan semua berakhir. Dan aku tak bisa menjawab.

Aku sedang mencoba keras, memisahkan saat indah dan saat biru bersamamu. Melupakan yang biru dan mengenang segala keindahanmu. Nihil hasilnya! Indah dan biru itu jadi satu, bergantian menguasaiku dan memupus keinginanku untuk melupakanmu meskipun sejenak. Aku tidak cukup tegar, meskipun dihadapanmu sedapat mungkin aku menguasai diri dan terlihat tegar. Karena aku tak ingin memberati langkahmu.

Kucoba mencerna sms-mu kata per kata, apakah aku salah menafsirkannya? Namuns seperti biasa, kau menyudutkanku dan menyalahkan selesainya hubungan kita. Dan seperti biasa, aku minta maaf dan mengatakan aku memang tak pantas untukmu. Namun kau selalu menyisakan harap yang sama dengan mengatakan," Aku belum bisa lepas darimu." Jujur, aku tak ingin lagi jadi kambing hitam, sudah kusodorkan maaf padamu dan sudah kukutuki diriku sedemikian rupa karena kegagalan hubungan kita. Aku tak mau menyalahkan dan mengerdilkan diriku lagi. Sudah cukup! Semua sudah cukup! Kegagalan kita bukanlah karena satu sisi tak menghendaki, tapi karena masing-masing tak bisa menjaganya. Jadi, kaupun mempunyai andil di dalamnya.

Aku memang tak pantas buatmu, tapi aku masih berharga bagi yang lain....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun