Amerika Serikat menjadi negara maju dengan perekonomian terbesar sejak 100 tahun lalu. Per 4 Juli 2023, Amerika Serikat atau AS genap memasuki usia kemerdekaannya yang ke 247 sejak 1776.
Munculnya AS sebagai kekuatan dunia merupakan sebuah proses. Antara tahun 1865 dan 1975, Amerika Serikat mengalami periode transformasi yang sangat besar, yang berpuncak pada kemunculan dan pendiriannya sebagai negara adidaya terkemuka di dunia.
Dalam rentang waktu antara 1600 - 1815 Inggris mutlak memimpin peta kekuasaan geopolitik dunia, Amerika Serikat belum menampakan taringnya. disaat itu pula Imperium Ottoman tegak berdiri, kurang lebih selama 600 sejak tahun 1293 hingga 1923. Dalam kamus peradaban dunia, peradaban peradaban dunia akan selalu berada dalam dua poros kekuatan yang saling berperang untuk memperebutkan kekuasaan.
Setidaknya ada beberapa peristiwa - peristiwa penting bagi Amerika Serikat mengawali kejayaan negaranya, yakni proses Rekonstruksi Amerika Serikat, proses ini berselang antara kurun waktu 1865 - 1877 dibawah kepemimpinan Abraham Lincoln, Theodore Roosevelt dan Wodrow Wilson. Era ini sangat sulit bagi Amerika Serikat karena menghadapi banyak problem pelik, tuntutan rasial etnis afro negro, reunifikasi negara bagian utara dan selatan dan turunya produktifitas ekonomi dalam negeri.
Proses selanjutnya adalah Rekonstruksi Radikal dibawah kepemimpinan Andrew Jhonson, dia adalah seorang anggota partai demokrat selama masa jabatanya ia melakukan teroboson radikal untuk mengetemkan kekuatan konfederasi dan peluang tumbuhnya makar komunitas Afro - Amerika di berbagai wilayah Amerika Serikat. Dia terkenal dengan melakukan kebijakan hak sipil dan amandemen ke -14. Jhonson selalu bersitegang dengan kongres bahkan memveto ruu yang diajukan biro freedman dan konfederasi.
Amerika mengambil sikap netral dalam Perang Dunia Pertama, namun dalam praktiknya, hal ini sulit dicapai.
Ada dua faksi yang terus bergelut dalam menentukan arah kebijakan luar negeri Amerika Serikat, Demokrat menilai dengan ikut serta terbuka dalam perang dunia pertama akan membuka keran miliaran dollar untuk investasi di bidang militer. Namun kubu Republik menilai langkah ini terlalu dini untuk dilakukan meskipun banyak anggota senat dan pejabat republik yang memiliki hubungan erat dengan bohir minyak dan gas nasional Amerika Serikat.
Keruntuhan Wall Street 1929 menyebabkan Depresi Hebat bagi ekonomi Amerika Serikat yang berlangsung hingga tahun 1939. Presiden Hoover menerapkan serangkaian tindakan dan kebijakan yang bertujuan untuk mengatasi krisis tersebut, namun sebagian besar tindakan tersebut tidak efektif dan pada tahun 1933 pengangguran telah mencapai hampir 25 persen.
Perang Dunia 2 membawa Amerika Serikat terlibat lebih jauh dalam konflik geopolitik dan perang terbuka setelah jepang menyerang pangkalan mikiternya di Pearl Harbour. Presiden Roosevelt secara formal meminta deklarasi perang tersebut dalam Pidato Kekejian yang dia sampaikan, yang ditujukan kepada sidang bersama Kongres dan negara. 17 juta lapangan kerja baru juga tercipta di AS. Industri ini diubah dari produk konsumen menjadi pembuatan kendaraan militer dan bahan lainnya. Lebih dari lima juta perempuan memasuki dunia kerja di perusahaan-perusahaan seperti pabrik pertahanan. Namun, mereka dibayar dengan upah lebih rendah dan sebagian besar berhenti bekerja pada akhir perang.
Di era baru Perang Dingin antara Amerika dengan Serikat ada dua doktrin yang membawa alam pikiran bangsa dan negara Amerika Serikat yakni Doktrin Truman dan Marshall Plan yang akan menjanjikan keran bantuan miliaran dollar untuk membantu siapa saja negara yang melawan kubu Uni Soviet
Amerika Serikat selalu terlibat dalam konflik konflik besar dan peperangan di berbagai kawasan dunia, mula - mulanya dengan mendirikan NATO, menyepakati berdirinya negara Tiongkok, Perang Korea, keterlibatan mereka di timur tengah, Vietnam merupakan bagian dari langkah Amerika Serikat bukan hanya sekadar meraup gelontoran dana miliaran dan industri perang dan minyak.
Merujuk paparan The New Rules of War: Victory in the Age of Durable Disorder (2019), bahwa setelah 1945 perang di dunia tak hanya berada di lingkup satu negara, alias melintasi batas-batas politik negara. Dengan melakukan inflitrasi melewati batas state to state, continent to continent Amerika Serikat mampu menggulingkan banyak pemimpin dan menghancurkan sebuah negara, namun di sini juga letak kekacauan besar yang akan terjadi. Kegegalan AS dalam dendam kesumat bangsa yang diobok - obok amerika serikat.
Kita mengetahui doktrin terkenal Henry Alfred Kissinger, mantan menteri luar negeri Amerika Serikat yang berkata
"Who controls the food supply controls the people; who controls the energy can control whole continents; who controls money can control the world."
Faktanya Amerika Serikat menduduki peringkat satu dunia dalam aspek militer, peringkat satu dunia kekuatan ekonomi dan pengaruh diplomatik dunia, negara terbesar demokrasi dunia, namun fondasi yang dibangun oleh negara Amerika Serikat tak selamanya kuat dan makin lama makin rapuh, ideologi kapitalisme, pahama kebebasan dan budaya hedonisme bangsa Amerika Serikat tak ubahnya "bom waktu" yang siap meledak kapan waktu. Bangsa Amerika yang rapuh ini dilanda isu rasial, isu inflasi, isu melemahnya pertumbuhan ekonomi, menurunya indeks pengaruh global, dan masih banyak lagi. Banyak Fundamental Amerika Serikat yang menghadapi kehancuran.
Tiongkok yang tampil sebagai pesaing baru dalam kontestasi politik dunia, kekuatan ekonomi Tiongkok dan militer Tiongkok menjadi senjata ampuh melawan dominasi Amerika Serikat. Tiongkok dengan segala kemajuan di berbagai bidang yang menggandeng Rusia sebagai sekutu bersiap menggulingkan pengaruh Amerika Serikat.
Amerika Serikat Menggali Kuburnya Sendiri
Bagus Azam Padmaningroem
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H