Beberapa langkah strategis yang dapat diterapkan antara lain:
- Integrasi teknologi dalam pembelajaran membaca
- Penggunaan e-book interaktif
- Pemanfaatan aplikasi pembelajaran berbasis literasi
- Program membaca digital yang terstruktur
- Penguatan program literasi sekolah
- Jadwal membaca rutin
- Diskusi buku berkala
- Pengembangan perpustakaan digital sekolah
- Kolaborasi sekolah dan orang tua
- Pembatasan waktu penggunaan gadget
- Penciptaan lingkungan membaca di rumah
- Monitoring aktivitas digital anak
Penutup
Gadget telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan siswa modern. Tantangan kita bukan untuk menjauhkan siswa dari teknologi, melainkan menciptakan ekosistem yang mendukung keseimbangan antara literasi digital dan konvensional. Dengan pendekatan yang tepat, gadget justru dapat menjadi katalisator untuk meningkatkan minat baca siswa, bukan malah mematikannya.
Referensi:
- Kemendikbudristek. (2023). "Laporan Survei Nasional Literasi Digital Siswa 2023". Jakarta: Kemendikbudristek.
- Syafii, Ahmad. (2024). "Literasi Digital dan Dampaknya terhadap Perkembangan Kognitif Remaja". Jurnal Pendidikan Indonesia, Vol. 15(2), 45-62.
- Nurhaliza, Siti. (2024). "Revolusi Literasi di Era Digital". Jakarta: Penerbit Kompas.
Bionarasi:
Dr. Sarah Amelia, M.Pd adalah seorang akademisi dan pengamat pendidikan yang telah berkecimpung dalam dunia pendidikan selama lebih dari 15 tahun. Menyelesaikan pendidikan doktoral di bidang Teknologi Pendidikan dari Universitas Indonesia, beliau aktif melakukan penelitian tentang transformasi pendidikan di era digital. Saat ini menjabat sebagai Dosen Senior di Fakultas Ilmu Pendidikan dan menjadi konsultan pendidikan di berbagai lembaga nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H