Mohon tunggu...
Bagus Aji
Bagus Aji Mohon Tunggu... Freelancer - Penerjemah bahasa Jepang

Peminat bahasa dan Penerjemah bahasa Jepang.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Cocoon dan Tragedy: Musik Pengiring Serial Drama Jepang Terfavorit

2 Oktober 2021   18:35 Diperbarui: 2 Oktober 2021   18:45 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ryoji Goda, tokoh utama drama Triangle, diperankan oleh Yosuke Eguchi. Sumber Gambar: https://wiki.d-addicts.com/Triangle

Salah satu serial drama Jepang lawas yang berkesan bagi saya adalah Triangle. Serial drama ini mengudara di Jepang pada bulan Januari sampai dengan Maret 2009 melalui saluran FujiTV. Terdiri dari 11 episode, masing-masing berdurasi satu jam.

Kisahnya tentang seorang detektif bernama Ryoji Goda (Yosuke Eguchi), yang ingin mengusut kasus pembunuhan teman sekolahnya dulu. Saat itu sebenarnya Goda ada di TKP, namun karena takut, dia melarikan diri tanpa melihat pelakunya. 

Sudah berlalu 25 tahun sejak kejadian itu dan kasus akan ditutup karena tidak pernah terungkap. Namun kini Goda bertekad untuk memecahkan kasus pembunuhan tersebut dan menemukan pelakunya.

Menurut saya drama ini punya kisah yang serius dan dewasa. Hampir tidak ada humor karena ceritanya bertema misteri dan penuh ketegangan mengusut kasus. Perkembangan karakternya dibangun dengan baik episode demi episode, membuat saya tidak bosan untuk mengikutinya.

Salah satu aspek yang membuat drama ini bagus, menurut saya, adalah aransemen musiknya. Baik instrumental pembukanya yang menurut saya terdengar "megah" dan dramatis, kemudian lagu penutup yang berjudul Sayonara wa Iwanai, yang dibawakan secara mendayu-dayu indah oleh Kazumasa Oda, maupun musik latar adegan-adegan dalam drama, semuanya digarap dengan apik.

Musik-musik latar yang hanya berupa instrumental tersebut, masih sering saya dengarkan hingga hari ini sembari bekerja. Favorit saya adalah Cocoon karya komproser Yuki Hayashi, dan Tragedy buah tangan Hiroyuki Sawano.

Aransemen Cocoon mengalun lembut merayapi relung kalbu pendengarnya. Seakan mengajak kita menikmati suatu momen dengan perlahan sekali. Menyesapi setiap gulir kenangan bersama orang-orang yang dicintai. Mengingatkan pada episode pertama, saat Sachi Katsuragi (Ryoko Hirosue) muncul, bertemu dengan Ryoji Goda dan menikmati waktu di Paris bersama. Itu adalah kali pertama Sachi merasa menjadi dirinya sendiri.

Sedangkan Tragedy punya beat yang lebih cepat dan terkesan megah, membuatnya dipakai sebagai instrumental pembuka serial ini. Musiknya serasa mengiringi aksi kejar-kejaran detektif vs penjahat. Memberikan kesan dramatis. 

Musik instrumental seperti ini cocok untuk didengar sembari bekerja daripada yang ada vokalnya. Karena bila ada vokalnya, kalau saya, pasti malah ikut nyanyi, dan kerjaan nggak kelar. 

Aspek musik ini jugalah yang mendorong saya menulis ulasan ini. Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang serial drama ini, banyak yang sudah membahasnya di internet. Silakan Anda kulik dan selamat menonton.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun