25 tahun,,
saya hidup, setiap terbangun dari tidur selalu bertanya, ada apa di balik bukit itu?
mengapa begitu sulit kita mengepalkan tangan, merapatkan barisan untuk mengatakan
time for the revolution..
saya menyadari bahwa terlalu lama tubuh ini berdiam diri, terikat ketakutakan akan romantisis.
yang kutahu saat ni tidak sedang memperdebatkan agnostic,
namun kekuatan itu begitu besar, untuk mengatkan
time for the revolution..
jika saya dapat keluar dari rajutan silogisme yang mapan, tentu akan kembali merajut benang yang kusut..
jika saya dapat menegasikan rasionalisme, tentu akan kugali kubur-ku sendiri..
jika dalam ruang senyap ini saya tidak dapat menghancurkan "peradaban", maka saya kan terus mengatakan