B: “Gue kemarin dirumah anjir. Parah kurang anjar lu”
A: “Halah gak pake ngaku lagi. Dasar kalo copet ya copet, ngaku. Haha”
Masih dengan niatan bercanda, tapi jatuhnya malah menuduh teman dengan perlakuan yang tidak pantas diucapkan keluar dari mulut. Korban olokan atau bully memang gak berontak diluar tetapi ada cara lain yang mereka lakukan, sudah banyak korban-korban bully yang bernasib malang. Jadi, ingat apa yang dikatakan atau ucapan yang keluar dari mulut bisa berpengaruh besar bagi sahabatmu.
Jadi, kalau kamu masih sering mengucapkan kata-kata yang membuat hati sahabatmu terluka, STOP! Hargai perasaan temanmu karena temanmu mempunyai hati bukan kamu saja yang mempunyai hati dan tidak tau bagaimana nasib kedepan sahabatmu yang sering dijadikan bahan olokan teman teman. Bisa jadi jika kamu bertemu dengan temanmu yang lain dan kamu akan menjadi bahan olokan atau bullyan temanmu. Sebelum membully posisikan jika kamu ada diposisi sahabatmu yang sering dibully dan jadi bahan canda tawa teman temanmu. “MARI BERSAHABAT DENGAN CARA YANG BENAR DAN SALING MENGHARGAI PERASAAN SATU SAMA LAIN.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H