ephotozine.com Ketika fotografer senior Arbain Rambey berkata bahwa era fotografi sekarang adalah era penuh kebingungan, saya pun tidak bisa tidak setuju dengan penyataan tersebut. Era fotografi digital sekarang ini menawarkan banyak kemudahan baik dari segi fungsi kamera maupun varian kamera dari yang murah sampai yang mahal sekalipun. Saking banyaknya varian kamera, konsumen sendiri (terutama yang pemula) merasa bingung untuk membeli sebuah kamera. Produsen pun seprtinya mengalami kegalauan yang sama dalam membuat produk. Lihat saja Canon yang jor-joran memproduksi kamera baru untuk DSLR entry level. Belum habis dengan seri EOS 550D, Canon meluncurkan EOS 600D, dan kemudian dengan cepat pula EOS 650D hadir di pasaran. Di kelas full frame, Canon dan Nikon yang sebelumnya telah melempar EOS 5D Mark III (Canon) dan D800 (Nikon) secepat kilat mengejutkan pasar dengan EOS 6D dan D600. Dari segi fungsi dan teknologi keempat kamera ini tidak berbeda jauh, hanya beda ukuran saja dimana 6D dan D600 berukuran lebih kecil. Strategi pasar atau kebingungankah ini? Yang pasti saya melihat pecinta fotografi sekarang ini sangat-sangat dimanjakan dengan banyaknya pilihan kamera saat ini, tinggal sediakan dana yang cukup dan pintar-pintar mencari informasi. Mau yang murah tapi funghsional, mahal untuk profesional, atau yang terkesan lux sekalian macam kamera Leica? Untuk lensa, seiring berkembangnya teknologi fotografi dan makin banyaknya pecinta kegiatan ini, varian-varian baru muncul. Menjelang akhir 2012 ini saya melihat persaingan produsen kamera tidak hanya dalam hal body camera, namun juga lensa. Baik produsen besar seperti Canon dan Nikon, maupun produsen lensa third party seperti Sigma, Tamron, dan Tokina. Kejutan-kejutan bahkan muncul dari produsen lensa third party dengan menghadirkan lensa baru dengan fitur-fitur melimpah, kualitas yang bagus, dan harga yang jauh lebih murah dari lensa Canon ataupun Nikon.
ephotozine.com Salah satu produsen lensa third party Tamron menggebrak pasar di penghujung 2012 ini dengan menghadirkan lensa 24-70 F2.8 VC USD. Ya lensa ini adalah suksesor dari lensa Tamron 24-70 F2.8 sebelumnya. Lensa Tamron terbaru ini selain secara fisik lebih besar (diameter untuk filter 82mm), juga dilengkapi dengan VC (Vibration Compensation), dan USD (Ultrasonic Silent Drive), serta weather shield. Fitur USD adalah fitur yang sama dengan USM di lensa Canon yang menghasilkan fokus cepat dan hampir tidak bersuara. Sementara VC adalah vitur yang sama dengan IS (Image Stabilizer) di Canon dan VR (Vibration Reduction) di lensa Nikon. Fitur ini mencegah gambar menjadi blur yang diakibatkan oleh tangan kita bergetar (tremor atau shaking) ketika memotret. Review di beberapa situs web fotografi menyatakan kualitas gambar lensa ini tidak kalah dengan Canon 24-70 F2.8 L USM II. Meskipun body lensa ini terbuat dari palstik (meskipun material plastikanya berkualitas, babgi beberapa orang tetap terkesan cheesy), namun lebih pendek dan ringan dibandingan dengan lensa Canon yang berat dan lensa Nikon yang bodinya monyong. Beberapa fotografer mengatakan kualitas gambarnya bahkan lebih baik dari lensa Canon tersebut meskipun harganya separuh lebih murah. Lensa Tamron ini dibanderol di kisaran harga 12jutaan, bandingkan dengan produk Canon yang harganya di kisaran 20jutaan maupun Nikon yang 18jutaan! Kualitas USD Tamron tidak kalah dengan kualitas USM di lensa Canon L series maupun lensa wahid Nikon. Buat saya ini pertanda bagus, karena sudah sejak lama saya menantikan lensa Tamron dengan kualitas motor fokus yang cepat akurat dan tidak berisik. Selama ini saya telah mencoba beberapa lensa Tamron, dan saya selalu kecewa dengan kualitas motor fokusnya yang sangat lambat daripada lensa produsen lain. Di jajaran lensa 24-70, saya akui Tamron unggul dengan fitur VC-nya. Baik Canon, Nikon, maupun Sigma tidak memiliki fitur ini. Orang bilang VC/IS/VR/OS tidaklah penting di focal length di bawah 70mm. Tetapi jika lensa Tamron memilikinya, dengan harga yang lebih murah dari lensa lain, mengapa tidak? Lensa Kompetitor: Canon 24-70 F2.8 L USM - Tidak memiliki Image Stabilizer (IS) Nikon 24-70mm f/2.8 FX AF-S G ED - Tidak memiliki Vibration Reduction (VR) Sigma 24-70mm f/2.8 EX DG HSM - Tidak memiliki Optical Stabilizer (OS)
bharatahandoko.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Inovasi Selengkapnya