Pendapat lain mengenai pengertian hutan bakau juga datang dari Soerianegara (1990), yaitu hutan yang tumbuh di daerah pantai, umumnya terdapat di daerah teluk dan muara sungai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Tidak terpengaruh iklim
- Dipengaruhi pasang surut air laut
- Tanah tergenang air laut
- Tanah rendah pantai
- Hutan tidak memiliki struktur tajuk
- Jenis pohon terdiri dari api-api (Avicenia sp.), pedada (Sonneratia sp.), bakau (Rhizophora sp.), lacang (Bruguiera sp.), nyirih (Xylocarpus sp.), nipah (Nypa sp.)
3. Bangunan Pelindung Pantai
Menurut Bambang Triatmojo (1999), bangunan pelindung pantai adalah suatu bangunan yang digunakan untuk melindungi pantai dari kerusakan karena serangan gelombang laut, arus, mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai serta merubah laju transport sedimen sepanjang pantai. Terdapat beberapa jenis bangunan pelindung pantai, diantaranya:
- Sea Wall
Sea wall merupakan konstruksi bangunan yang dibangun di pantai yang sejajar dengan garis pantai. Bangunan ini difungsikan untuk memperkuat bagian tepi pantai dari risiko pengikisan pantai akibat terjangan gelombang ombak dengan energi besar yang dapat menyebabkan abrasi pantai, serta berfungsi sebagai penahan timbunan tanah
- Jetty
Jetty merupakan bangunan yang dibangun tegak lurus dengan pantai dan diletakkan pada kedua sisi dari muara sungai. Bangunan jetty memiliki fungsi untuk meminimalisir pendangkalan alur oleh sedimen pantai.
- Breakwater
Breakwater merupakan bangunan yang dibuat sejajar dengan pantai dan terletak pada jarak tertentu dari garis pantai. Breakwater dibangun untuk melindungi pantai dan daerah perairan di bagian belakang breakwater dari terjangan gelombang. Keberadaan breakwater membuat energi gelombang ombak yang menuju pantai menjadi terpecah. Breakwater juga berfungsi untuk menahan arus yang membawa sedimen kembali ke laut.
- Groin
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang umumnya dibangun tegak lurus dengan garis pantai. Bangunan groin memiliki fungsiuntuk mengubah laju angkutan dan sebagai penahan masuknya transport sedimen di sepanjang pantai ke pelabuhan atau muara sungai.
- Revetment
Revetment umumnya dibangun di daerah pantai dengan terjangan gelombang ombak yang relatif kecil. Revetment merupakan bangunan yang difungsikan untuk memperkuat tebing pantai, serta melindungi tanah atau banguna yang berada di bagian belakang dinding revetment dari terjangan gelombang ombak.
- Bulkhead
Bulkhead atau dikenal juga dengan sebutan turap baja. Bangunan ini dibuat sejar dengan garis pantai dan dibangun di pantai dengan gelombang sedang. Bulkhead berfungsi sebagai penahan laju abrasi pantai dan mengefektifkan tumpukan tanah reklamasi.
- Beach Nourishment
Beach Nourishment merupakan jenis bangunan dengan sistem perlindungan garis pantai yang berfungsi untuk menambah suplai sedimen di daerah pantai. Bangunan ini memiliki prinsip utama untuk mesuplai sedimen ke daerah pantai yang rawan abrasi, sehingga dapat mengmbalikan garis pantai yang terkikis dengan cara menambah sedimen dari dartan atau lautan.
5. Gelombang Laut
Gelombang laut adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus permukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal. Gelombang laut disebabkan oleh angin. Angin di atas lautan mentransfer energinya ke perairan, menyebabkan riak-riak, alun/bukit, dan berubah menjadi gelombang (Dhanista, 2017).
Gelombang dipengaruhi oleh banyak factor, diantaranya:
- Angin (kecepatan angin, panjang/jarak hembusan angin, waktu lamanya hembusan angin)
- Geometri laut (topografi atau profil laut dan bentuk pantai)
- Gempa (apabila terjadi tsunami)