Selain itu, ekonomi Islam juga menekankan perlindungan hak-hak konsumen dan keberlanjutan lingkungan. Prinsip-prinsip keadilan dalam transaksi ekonomi mencakup perlindungan terhadap konsumen dari praktik-praktik penipuan dan kecurangan. Keberlanjutan lingkungan ditekankan dalam konteks tanggung jawab manusia sebagai khalifah (pengelola) bumi, di mana pemanfaatan sumber daya alam harus dilakukan dengan hemat dan berkelanjutan.
Dalam konteks perbankan Islam, lembaga keuangan yang mengikuti prinsip syariah menawarkan berbagai produk dan layanan yang sesuai dengan ajaran Islam. Ini mencakup pembiayaan tanpa bunga, investasi dalam sektor-sektor yang dianggap halal, dan penawaran produk-produk asuransi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Penting untuk dicatat bahwa implementasi ekonomi Islam tidak selalu homogen di seluruh dunia. Faktor budaya, politik, dan hukum lokal dapat memengaruhi cara ekonomi Islam dijalankan. Meskipun begitu, pengembangan ekonomi syariah telah mencapai capaian signifikan dalam beberapa dekade terakhir, dengan lembaga keuangan dan pasar modal syariah menjadi bagian integral dari sistem keuangan global.
Dengan terus berkembangnya ekonomi syariah, ada harapan bahwa prinsip-prinsip etis dan keadilan yang mendasarinya dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan masyarakat dan menghasilkan model ekonomi yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan sesuai dengan nilai-nilai moral dan sosial Islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H