Mohon tunggu...
BAGUS SUGI YANTO
BAGUS SUGI YANTO Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA DUTA BANGSA

artikel yang saya buat yang mana untuk mengerjakan tugas serta berguna bagi orang lain yang membutuhkan pengetahuan tambahan yang sesuia dengan artikel saya. salam kreatif.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

UTS Mata Kuliah Agama

1 November 2023   20:55 Diperbarui: 7 Desember 2023   11:56 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

tau gak sih teman-teman? beberapa pengertian islam menurut pandangan para ahli. Berikut adalah lima pengertian Islam dari para ahli, disertai dengan analisis singkat:


1. Pengertian Islam menurut Karen Armstrong:
   Karen Armstrong, seorang sejarawan agama, mendefinisikan Islam sebagai agama monoteistik yang didirikan oleh Nabi Muhammad pada abad ke-7 di Arab. Ia menekankan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kasih sayang, perdamaian, dan ketaatan kepada Allah.

   Analisis: Definisi ini menyoroti aspek sejarah dan pesan-pesan utama Islam. Karen Armstrong menekankan pentingnya pemahaman bahwa Islam bukan hanya tentang kekerasan, seperti yang sering dipersepsikan oleh beberapa pihak.

2. Pengertian Islam menurut Al-Faruqi:
   Isma'il al-Faruqi, seorang ahli teologi Islam, mendefinisikan Islam sebagai "penyerahan total kepada Allah." Baginya, Islam adalah agama yang mengajarkan penerimaan mutlak terhadap kehendak Tuhan.

   Analisis: Pengertian ini menekankan konsep utama dalam Islam, yaitu tunduk sepenuhnya kepada kehendak Allah. Hal ini menggarisbawahi pentingnya ketaatan dan keselarasan dengan ajaran agama.

3. Pengertian Islam menurut Al-Ghazali:
   Al-Ghazali, seorang filosof dan teolog Islam terkenal, mendefinisikan Islam sebagai "cara hidup yang penuh dengan kebenaran dan kebaikan." Baginya, Islam adalah pedoman yang membimbing manusia menuju pemahaman yang benar dan perilaku yang baik.

   Analisis: Definisi ini menyoroti dimensi etis dan moral dalam Islam. Al-Ghazali menekankan pentingnya hidup sesuai dengan nilai-nilai agama untuk mencapai kebenaran dan kebaikan.

4. Pengertian Islam menurut Muhammad Iqbal:
   Muhammad Iqbal, seorang pemikir Muslim terkenal, mendefinisikan Islam sebagai "sebuah agama yang menciptakan semangat kebebasan dan keadilan dalam masyarakat." Baginya, Islam adalah lebih dari sekadar ritual, tetapi juga tentang memerangi ketidakadilan dan penindasan.

   Analisis:Definisi ini menggarisbawahi peran sosial dan politik Islam dalam memperjuangkan keadilan. Iqbal menekankan bahwa Islam mendorong perubahan sosial yang lebih besar.

5. Pengertian Islam menurut Seyyed Hossein Nasr:
   Seyyed Hossein Nasr, seorang filsuf Islam, mendefinisikan Islam sebagai "agama yang menawarkan visi holistik tentang kehidupan, mengintegrasikan spiritualitas, etika, dan tindakan dalam satu kesatuan." Baginya, Islam adalah jalan untuk mencapai keselarasan dengan alam semesta.

   Analisis:  Definisi ini menyoroti pandangan kosmik Islam dan hubungannya dengan spiritualitas, etika, dan amal. Nasr menekankan pentingnya kesatuan dalam pemahaman Islam.

Pengertian-pengertian ini menunjukkan keragaman dalam cara orang melihat Islam, dari sudut pandang sejarah, etika, hingga dimensi sosial dan spiritual. Hal ini mencerminkan kompleksitas dan kekayaan agama Islam dalam berbagai aspek kehidupan manusia.

Sedangkan enurut saya pribadi pengertian Agama Islam itu yakni :

Agama Islam adalah suatu sistem kepercayaan dan tindakan yang didasarkan pada ajaran agama yang diungkapkan dalam Al-Quran dan Sunnah (tradisi) Nabi Muhammad SAW. Islam mengajarkan penghambaan dan ketaatan kepada Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang Maha Kuasa, serta pedoman etika dan moral yang melibatkan keadilan, kasih sayang, dan perdamaian dalam hubungan manusia dengan Allah dan sesama manusia. Agama Islam juga mencakup praktik-praktik ibadah seperti shalat, puasa, zakat, haji, serta nilai-nilai sosial yang mendorong kesetaraan, keadilan, dan toleransi dalam masyarakat.

selain itu juga terdapat beberapa faktor -faktor yang mempengaruhi keimanan seseorang dalam Islam berikut contohnya

Kasus: Penurunan Keimanan Seorang Remaja dalam Masyarakat Urban

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keimanan:
1. Pengaruh Lingkungan Sekuler:Dalam masyarakat perkotaan yang cenderung sekuler, remaja bisa terpapar dengan budaya yang lebih berorientasi pada dunia materi dan hedonisme. Faktor ini dapat menggeser fokus dari nilai-nilai keagamaan.

2. Keterbatasan Waktu: Kehidupan perkotaan sering kali sangat sibuk, dengan tuntutan pekerjaan, pendidikan, dan aktivitas sosial yang intens. Keterbatasan waktu ini bisa mengurangi kesempatan seseorang untuk mendalami agama dan melaksanakan ibadah dengan baik.

3. Pengaruh Teman Sebaya: Teman-teman sebaya memiliki peran penting dalam kehidupan remaja. Jika teman-teman sebaya lebih condong pada gaya hidup yang tidak mendukung keimanan, ini dapat mempengaruhi sikap dan perilaku remaja tersebut.

4.Krisis Identitas: Remaja seringkali mengalami krisis identitas. Ketidakpastian tentang siapa mereka, apa tujuan hidup mereka, dan bagaimana agama masuk dalam gambaran tersebut dapat mempengaruhi keimanan mereka.

5. Pengalaman Pribadi: Pengalaman traumatis, keraguan, atau kesulitan dalam hidup juga bisa mempengaruhi keimanan seseorang. Misalnya, seseorang yang mengalami kegagalan atau kesulitan besar mungkin meragukan keadilan Tuhan.

6. Pendidikan Agama yang Kurang: Pendidikan agama yang kurang atau kurikulum yang tidak mendalam tentang nilai-nilai agama dapat menyebabkan ketidaktahuan dan kurangnya pemahaman yang dalam tentang agama, sehingga dapat mengurangi keimanan.

7. Media Sosial dan Internet :Paparan terhadap konten-konten yang bertentangan dengan ajaran agama melalui media sosial dan internet juga dapat mempengaruhi keimanan. Banyak informasi yang bisa meragukan atau meragukan keyakinan agama.

8. Krisis Spiritual :Faktor internal seperti keraguan spiritual atau perasaan bahwa doa-doa tidak terjawab dapat mempengaruhi keimanan seseorang.

Dalam kasus penurunan keimanan remaja di masyarakat perkotaan, perlu adanya pendekatan holistik yang melibatkan dukungan dari keluarga, teman, komunitas agama, dan pendidikan agama yang mendalam. Saling pengertian, dialog, dan edukasi agama yang baik dapat membantu mengatasi pengaruh-pengaruh negatif dan memperkuat keimanan seseorang dalam masyarakat yang seringkali tidak berfokus pada nilai-nilai keagamaan.

Dalam Islam juga diajarkan tentang perbedaan Akhlakul Karimah maupun Akhlak Mazmumah.Akhlakul Karimah mengacu pada akhlak yang baik atau terpuji, sementara Akhlak Mazmumah merujuk pada akhlak yang buruk atau tercela. Berikut adalah contoh dari kedua jenis akhlak ini dan implementasinya dalam kehidupan sosial:

Akhlakul Karimah (Akhlak Baik/Terpuji):

1. Kesantunan dan Keramahan:Berbicara dan berinteraksi dengan sopan santun adalah contoh akhlakul karimah. Ini mencakup penggunaan bahasa yang baik, senyuman, dan tindakan ramah.

   Implementasi:Saat berinteraksi dengan orang lain, kita dapat selalu menggunakan kata-kata sopan, mendengarkan dengan baik, dan menunjukkan perhatian positif.

2. Kejujuran dan Integritas:Menjaga kejujuran dalam segala hal adalah contoh akhlakul karimah. Ini mencakup menjaga komitmen, berbicara jujur, dan memegang nilai-nilai moral.

   Implementasi: Dalam kehidupan sosial, kita dapat menjaga kejujuran dalam semua komitmen, termasuk dalam pekerjaan, bisnis, dan dalam hubungan dengan teman-teman dan keluarga.

3. Kasih Sayang dan Kepedulian:Menunjukkan kasih sayang dan perhatian kepada orang lain adalah contoh akhlakul karimah. Ini mencakup membantu orang dalam kesulitan dan peduli terhadap kesejahteraan sesama.

   Implementasi: Kita bisa membantu mereka yang membutuhkan, baik melalui bantuan finansial, bantuan waktu, atau bantuan emosional, seperti memberikan dukungan kepada teman yang sedang mengalami kesulitan.

Akhlak Mazmumah (Akhlak Buruk/Tercela):

1. Kebohongan:Berbohong atau menipu adalah contoh akhlak mazmumah. Kebohongan dapat merusak kepercayaan dan merugikan orang lain.

   Implementasi: Menghindari berbohong dan berbicara jujur dalam semua situasi, bahkan jika itu sulit.

2. Ketidakadilan:Bertindak tidak adil terhadap orang lain adalah contoh akhlak mazmumah. Ini mencakup penyalahgunaan kekuasaan atau memperlakukan orang dengan tidak adil.

   Implementasi: Menjaga keadilan dalam interaksi sosial, seperti memperlakukan semua orang dengan adil dan menghindari diskriminasi.

3. Ketidakpedulian: Tidak peduli atau acuh tak acuh terhadap penderitaan orang lain adalah akhlak mazmumah. Ini mencakup ketidakpedulian terhadap masalah sosial atau lingkungan.

   Implementasi: Menunjukkan kepedulian terhadap penderitaan orang lain, serta ikut serta dalam upaya sosial atau lingkungan yang positif.

Akhlakul karimah mendukung pembangunan hubungan sosial yang sehat, kepercayaan, dan kesejahteraan bersama, sementara akhlak mazmumah dapat merusak hubungan sosial, menyebabkan ketidakpercayaan, dan konflik. Implementasi dari akhlak baik dalam kehidupan sosial membantu menciptakan masyarakat yang lebih baik dan berkelanjutan.

Riview Buku dan Inspirasinya :

Judul Buku: "The Road to Mecca"
Penulis: Muhammad Asad

Review Buku:
"The Road to Mecca" adalah sebuah memoar yang luar biasa dari Muhammad Asad, seorang penulis, diplomat, dan intelektual yang mengalami perjalanan menakjubkan dalam pencariannya akan kebenaran dan akhirnya memeluk Islam. Buku ini menguraikan pengalaman hidupnya, dari masa muda di Austria hingga perjalanan spiritualnya yang mengantarnya ke Mekah.

Muhammad Asad membahas pengalaman-pengalamannya yang beragam, termasuk kunjungannya ke Timur Tengah dan Afrika, di mana ia menyaksikan ketidakadilan sosial dan ketidaksetaraan yang mendalam. Melalui pemaparan perjalanannya, ia menunjukkan bagaimana ia mulai meragukan keyakinannya sendiri dan mencari kebenaran yang lebih mendalam.

Asad menceritakan bagaimana pertemuannya dengan Islam dan ajaran-ajaran agama tersebut merubah hidupnya secara fundamental. Ia mengeksplorasi nilai-nilai, etika, dan spiritualitas dalam Islam, dan menjelaskan bagaimana ia menemukan makna sejati dalam kehidupan melalui keyakinan baru ini.

Inspirasi dari Buku:
Buku ini adalah sumber inspirasi yang kuat untuk siapa pun yang mencari kebenaran, merenungkan perjalanan spiritual, atau mempertanyakan keyakinan mereka sendiri. Dengan lugas dan mendalam, Muhammad Asad menggambarkan perubahan radikal dalam pandangannya tentang dunia dan agama, yang membawanya pada sebuah perjalanan yang tak terlupakan.

Dalam "The Road to Mecca," pembaca dapat menemukan inspirasi untuk merenungkan makna hidup, untuk mencari kebenaran, dan untuk menghormati nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan. Buku ini menunjukkan bahwa perjalanan spiritual adalah pencarian pribadi yang dapat membawa kita pada pemahaman yang lebih dalam tentang diri kita sendiri dan hubungan kita dengan Tuhan.

Melalui kisah hidupnya, Muhammad Asad menginspirasi kita untuk berani bertanya, untuk menjelajahi, dan untuk tidak takut mengikuti jalan kebenaran, bahkan jika itu berarti meninggalkan apa yang telah kita ketahui sebelumnya. "The Road to Mecca" adalah buku yang memberikan pencerahan dan dorongan untuk mengejar makna sejati dalam hidup kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun