Mohon tunggu...
Rupbasankelas1Semarang
Rupbasankelas1Semarang Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Masyarakat Memperoleh Kepastian Hukum
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

RUPBASAN KELAS I SEMARANG

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Kepala BPSDM KUHMAM Pelayanan Prima Lahir dari ASN Prima dan Cerdas

2 Oktober 2024   06:59 Diperbarui: 2 Oktober 2024   07:03 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SEMARANG - Untuk bisa memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat, maka Aparatur Sipil Negara (ASN) juga harus prima.

Penegasan ini disampaikan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Hukum dan HAM Razilu pada acara Ngobrol Cerdas Bersama Razilu (Ngobraz) yang diinisiasi oleh Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan HAM Jawa Tengah, Selasa (01/10).

"Bagaimana mau memberikan pelayanan yang prima, kalau kita sendiri tidak prima. Maka dari itu, kita semua harus menjadi ASN yang prima," tegas Razilu.

Prima menurut Kepala BPSDM Kumham, bisa dikorelasikan dengan sangat baik dan utama. Dan untuk menjadi Insan Pengayoman yang prima, sangat baik serta handal, lanjut Razilu, ASN Kemenkumham harus cerdas.

Bicara "CERDAS", Razilu mencoba jadikan kata tersebut sebagai sebuah akronim yang mempresentasikan sifat dan sikap yang harus dimiliki oleh ASN Kemenkumham.

Razilu menguraikan, "CERDAS" merupakan kepanjangan dari Ceria, Energik, Responsif, Dedikatif, Adaptif dan Sinergitas.

Ceria atau penuh kebahagiaan adalah sikap yang mesti dimiliki untuk memberikan pelayanan prima. Secara logika, ulas Razilu, keceriaan dan kebahagiaan yang dirasakan akan memberikan aura positif dan bisa menjadi pendorong dalam meningkatkan kualitas pelayanan.

Sama halnya dengan ceria, pelayanan prima juga membutuhkan energi yang besar. Semangat dalam bekerja, tegas Razilu, harus ditopang dengan energi energi yang besar.

"Energi adalah modal untuk kita semangat dalam bekerja," tegas Razilu.

Selanjutnya responsif. Kepala BPSDM menjelaskan, ASN Kemenkumham harus responsif, harus peka terhadap keinginan pengguna layanan.

"Tidak boleh masa bodoh. Apabila kita responsif, maka kepuasan penerima layanan kita akan tinggi," jelas Razilu.

Berikutnya, dedikatif. Kata Razilu, dedikatif artinya memiliki semangat pengabdian yang tinggi tanpa pamrih.

Sementara, adaptif bermakna ASN yang mampu menghasilkan inovasi dan kreativitas untuk membuat pekerjaan yang rumit menjadi sederhana, yang lambat menjadi cepat, yang mahal menjadi murah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun